jpnn.com, SURABAYA - Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) memberikan dukungan dengan mantap kepada calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi.
BACA JUGA: Pengusaha di Pelabuhan: Eri Cahyadi Smart, Beri Warna Baru
Ketua Umum KBRS Nasirudin, S.IP menyatakan, pihaknya sudah lama menganggap Eri sebagai penerus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Menurut dia, tidak ada lagi sosok lain selain Eri yang bisa dan pantas meneruskan Risma.
BACA JUGA: Bu Risma: Ayo, Manfaatkan Saya
"Kalau Mas Eri meneruskan kebaikan, maka kami membentangkan kebaikan. Artinya, kami memberikan permadani bagi Mas Eri, untuk terus meneruskan kebaikannya. Kalau Mas Eri tidak sengaja berbuat salah saat terpilih nantinya, kami juga tak akan ragu memberi masukan. Namun, kalau Mas Eri dizalimi, kami juga siap berada di garda depan untuk membelanya," ujar Nasir.
Hal tersebut terungkap saat Eri Cahyadi menghadiri peresmian Posko Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) di Jl. Karah 41, Kecamatan Jambangan, Surabaya pada Selasa (29/9) sore.
BACA JUGA: Eri Cahyadi dan Armuji Teken Komitmen Politik, Salah Satu Isinya soal Program Wong Cilik Bu Risma
Meskipun ramai, acara berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Acara dimulai dengan pelepasan balon merah-putih, yang berisi gambar Eri dan calon wakil wali kota, Armuji.
Eri dalam sambutannya menegaskan, KBRS dan dirinya punya visi yang sama: menyejahterahkan seluruh masyarakat Surabaya.
Visi ini sudah tertanam dalam diri Eri sejak mengabdi di Pemkot Surabaya dan membantu Risma sejak 2001.
"Bu Risma pernah menyatakan, tidak ada namanya pemimpin sejati. Pemimpin sejati yang sebenar-benarnya adalah seluruh warga Surabaya. Maka dari itu, kebaikan tak cuma untuk diteruskan saja, tetapi harus dibentangkan, untuk seluruh masyarakat. Melayani masyarakat, bergotong-royong bersama. Seperti slogan KBRS," ujar Eri.
Dia kemudian menjabarkan visi ekonomi ke depannya: warga Surabaya, UMKM, dan para seniman, harus mendapat keuntungan dari majunya investasi di Surabaya.
Eri mengaku sudah teken kontrak dengan para pengusaha, untuk melibatkan warga, UMKM, dan seniman dalam pekerjaan, konsumsi, sampai kegiatan.
"Kalau Pemkot, hotel, mal ada rapat atau ada acara, fardhu 'ain, wajib memakai UMKM Surabaya. Kualitasnya tak kalah dengan produk ternama. Kalau enggak mau pakai dari Surabaya, tinggal copot saja pimpinannya karena sudah ada perjanjian," katanya. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek