jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mengupayakan transformasi dunia sepak bola Indonesia.
Di tengah kesibukan KTT G-20, menteri andalan Presiden Jokowi tersebut kembali bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Bali.
BACA JUGA: Piala Dunia 2022: Kenapa FIFA Bisa Kaya? Ini Jawabannya
Pertemuan kali ini merupakan tindak lanjut komitmen FIFA bersama Indonesia dalam upaya mentransformasi dunia sepak bola.
Erick Thohir ditugaskan khusus oleh Presiden Jokowi untuk mengawal proses transformasi tersebut.
BACA JUGA: KLB PSSI Dipercapat Jadi 16 Februari 2023, Sesuai Arahan FIFA
Pakar Manajemen Prestasi Olahraga dari Universitas Negeri Yogyakarta Prof Dr. Dkoko Pekik Irianto mengapresiasi kehadiran International Olympic Committee (IOC) dan Federation International de Football Association (FIFA) pada KTT G20 dinilai sebagai bentuk dukungan dan perhatian besar terhadap kemajuan olahraga di Indonesia.
“Saya kira kehadiran dua institusi tertinggi dunia IOC mencakup semua kecabangan dan FIFA khususnya sepak bola, saya kira sesuatu yang perlu kita apresiasi ya,” ujar Djoko, Rabu (16/11/2022).
BACA JUGA: Duet Prabowo Subianto-Erick Thohir Konsisten Menghasilkan Manfaat untuk Negara
“Di satu sisi memang pemerintah mengundang mereka tentukan dan mereka juga punya respons yang bagus terhadap Indonesia. Nah, tentu ini suatu pertanda bahwa kedua stakeholder olahraga tersebut menaruh perhatian yang besar terhadap Indonesia,” sambungnya.
Menurut dia, dari sudut pandang IOC atau Komite Oilmpiade Internasional berkaca pada kemegahan gelaran KTT G20 di Bali menandakan Indonesia sudah layak untuk menjadi calon tuan rumah pelaksanaan Olimpiade pada tahun 2036.
“Ini menjadi catatan tersendiri dari presiden IOC, ternyata Indonesia punya kemauan yang besar terhadap upaya penyelenggaraan Olimpiade di Indonesia. Bahkan kita kan juga akan ikut bidding lagi untuk tahun 2036, IOC mendengar bahwa kita memang punya komitmen program jangka panjang yang terstruktur untuk menjadi 5 besar terbaik,” ucapnya.
“Ini yang nampak nya di respon baik oleh IOC sehingga tentu dengan kedatangan mereka IOC ke Indonesia bisa bersinergi bagaimana agar bisa menggolkan dalam jangka pendek adalah menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2036,” imbuh Djoko.
Sementara terkait kehadiran FIFA, Djoko mengatakan FIFA punya perhatian khusus untuk melakukan transformasi sepak bola tanah air yang perlu secara serius ditangani oleh pemerintah ke depan.
“Transformasi sepak bola yang ditawarkan oleh FIFA itu menjadi bagian dari hal yang perlu diperdalam di dalam pertemuan di Bali sehingga stakeholder yang terkait ini bisa mendalami bagaimana bisa bersama-sama FIFA membuat sebuah transformasi perubahan sepak bola Indonesia ke arah prestasi dunia gitu,” ujar dia.
Lebih lanjut, Djoko mengatakan atas perhatian dan dukungan dua lembaga dunia itu secara ekternal, maka ia mendorong pemerintah harus membenahi internal wajah olahraga Indonesia.
“Kalau IOC, FIFA memberikan menaruh perhatian besar kepada Indonesia kenapa nggak harus kita imbangi dari aspek internal kita, ini menjadi tugas bersama untuk bagaimana bisa merealisasikan apa yang menjadi komitmen kita tentu dalam konteks ini adalah pemerintah atau Kemenpora untuk memfollow up,” katanyaa.
Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kehadiran IOC dan FIFA sejalan dengan persepsi positif negara-negara maju terhadap perkembangan Indonesia di masa depan.
Menurut Erick, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan prospek market yang luas membuat kedua organisasi olahraga internasional optimistis olahraga Indonesia akan turut berkembang.
"Sejak pembukaan G20 ini, semua negara memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo dan Indonesia atas kemajuan dan prospek masa depan Indonesia. Karena kemajuan olahraga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pasar yang besar, maka IOC dan FIFA juga melihat hal serupa dan keduanya siap memberikan dukungan bagi olahraga kita," ujar Erick Thohir
Erick menerangkan kehadiran Thomas Bach dan Gianni Infantino juga bertujuan untuk memperkuat sinergitas dengan Indonesia yang akan menjadi tuan rumah kejuaraan berlevel dunia.
"Sejak kesuksesan Asian Games 2018, dunia kian mengakui kemampuan Indonesia dalam menggelar event internasional. Baik soal teknis, fasilitas maupun hospitality. Apalagi sebentar lagi kita akan jadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20, lalu Kejuaraan Dunia Basket, World Beach Games. Jadi, saya pikir, jika IOC dan FIFA optimistis maka kita harus lebih yakin bahwa olahraga kita bisa maju, termasuk industrinya,” ucap Erick.
Selain itu Erick menjelaskan, dengan semangat perdamaian dan sportifitas yang dijunjung tinggi olahraga, keberadaan IOC dan FIFA di G20 juga menyebarkan pesan bahwa olahraga harus menjadi pemersatu, mendamaikan, dan penghilang konflik.
"Pesan yang disampaikan IOC dan FIFA di G20, dan dikaitkan dengan konflik di belahan dunia lain, kita harus sadar olahraga itu seharusnya mendamaikan dan tidak memunculkan perpecahan. Ini juga harus menjadi pelajaran bagi kita agar tak ada lagi kerusuhan atau konflik di olahraga dan sepak bola kita," pungkas Erick.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari