jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mendapatkan julukan sebagai menteri terbaik yang dinilai publik berdasarkan hasil survei.
Berdasarkan rilis survei yang dilakukan Poltracking, Erick berada diurutan presentase kepuasan tertinggi kedua atau kinerja terbaik.
BACA JUGA: Terbuka Terhadap Kritik dan Transparan, Erick Thohir Dinilai Publik Menteri Terbaik
Pengamat komunikasi Fatimah Ibtisam menilai survei tersebut dapat menjadi gambaran pendapat di tengah masyarakat.
Menurut Fatimah, salah satu sisi yang membuat kinerja Erick Thohir positif di mata rakyat ialah keterbukaan dan siap dikritik.
BACA JUGA: Erick Thohir Hadirkan Kepemimpinan Tulus Melayani Rakyat
Selain itu, Erick terbukti transparan dalam menerapkan kebijakan dan terbuka akan masukan masyarakat, salah satu buktinya ialah soal vaksinasi yang mana pemerintah mendengar aspirasi rakyat agar seluruh program vaksinasi gratis.
“Erick bersama jajaran pemerintah bersikap terbuka, transparan membuka data dan rencana program vaksin, serta mau menerima masukan, salah satunya mengenai rencana vaksin berbayar yang akhirnya diubah menjadi sepenuhnya gratis,” ujar Fatimah dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/12).
Pengamat asal Universitas Indonesia ini menilai program vaksinasi massal merupakan kinerja monumental sehingga Erick yang menjadi ketua pemulihan ekonomi dan kesehatan, terbukti mampu menunaikan tugas secara tepat sasaran.
“Sekitar 230 juta penduduk Indonesia merupakan target program vaksinasi Covid-19 yang berjalan sejak tahun 2021. Saat itu, program vaksinasi masih sulit karena kondisi geografis Indonesia. Banyak komentar pesimistis mengenai program vaksinasi ini. Namun, hal itu tidak menggoyahkan Erick Thohir beserta segenap satgas Covid-19,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Erick juga menyiapkan penunjang vaksin, yaitu sistem berbasis teknologi yang menyatukan data masyarakat, kesehatan, serta vaksinasi, yang terintegrasi.
“Erick Thohir juga mendorong riset dan penelitian vaksinasi Covid-19, terutama yang dilakukan BUMN yang bergerak di bidang kesehatan,” tegas Fatimah.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari