Erick Thohir Mengumrahkan Tokoh Diaspora Indonesia di Belanda

Senin, 05 September 2022 – 14:48 WIB
Erick Thohir (tengah). Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Erick Thohir memberikan bantuan tunjangan hidup hari tua dan mengumrahkan tokoh diaspora Indonesia di Belanda yang selama ini berkhidmad untuk syiar Islam.

Pria yang kini mengemban tugas Ketua Panitia Pengarah Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama itu juga membantu pendidikan sepuluh anak di Indonesia yang orang tuanya bekerja di Belanda. Sepuluh anak masing-masing mendapat Rp 5 juta.

BACA JUGA: Survei LSI: Duet Prabowo-Erick Thohir Teratas

Bantuan diberikan oleh Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Susyanto dalam temu kangen diaspora Indonesia Belanda dengan Erick.

Kenaikan harga BBM di dalam negeri membuat Menteri Erick mempercepat kunjungan kerjanya di Belanda.

BACA JUGA: Erick Thohir Apresiasi Keberhasilan PT Bio Farma Kembangkan Vaksin Covid-19

"Bantuan umrah dan pendidikan ini bagian dari upaya Pak Erick mengapresiasi mereka yang telah berdedikasi untuk syiar Islam dan membawa nama baik Indonesia di luar negeri, termasuk di Belanda," kata Susyanto dalam keterangan pers pada Senin (5/9).

Pada acara yang dilaksanakan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama Belanda itu hadir Wakil Ketua Umum PBNU KH Nusron Wahid, Dubes RI untuk Belanda Mayerfas, anggota komisi VI DPR, dan beberapa direksi BUMN.

BACA JUGA: Dukungan Diaspora Indonesia Bawa UMKM Mendunia

Mereka yang mendapatkan bantuan umrah dari Erick Thohir, yakni KH Ahmad Hambali Maksum (84 tahun, imam masjid), Ustadzah Halimatus Sa’diyah dan Ustadzah Meily Otrina (pengurus TPQ dan guru Al-Qur'an anak-anak Indonesia di Belanda).

Bantuan tunjangan hidup hari tua diberikan kepada KH Ahmad Naf’an Sulchan (76 tahun), dan Hj. Engkon Komariah Suwito (82 tahun). Mereka rata-rata tinggal di Belanda lebih dari 40 tahun.

"Saya tidak menyangka Pak Erick dan BUMN peduli kepada kami yang sudah tua di negeri orang ini. Kami doakan Pak Erick membawa Indonesia lebih maju," ujar KH Naf'an Sulhan yang merupakan sahabat Presiden Abdurrahman Wahid ketika menjadi mahasiswa di Baghdad Irak.

Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid juga mengapresiasi.

"Beliau-beliau memang pantas mendapat perhatian. Saya harap perjuangan baik seperti ini tidak putus," kata Nusron. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler