Erick Thohir punya Jargon Akhlak, Tetapi Diduga Ikut Bisnis PCR?

Minggu, 07 November 2021 – 19:27 WIB
Tes PCR. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto meminta Menteri BUMN Erick Thohir dan jajarannya tidak hanya mengangkat jargon Akhlak (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) di kementeriannya.

Menurutnya, jargon itu jangan hanya sebatas nama, tetapi kosong dalam implementasinya.

"Dari sisi konsep atau di atas kertas tagline Akhlak sangat bagus dan cukup relevan," kata Darmadi dalam keterangannya, Minggu, (7/11).

Menurut politikus PDI Perjuangan itu jargon tersebut masih jadi slogan kosong. Sebab, faktanya bertolak belakang dengan kondisi beberapa BUMN yang terbelit sejumlah persoalan termasuk persoalan pucuk pimpinannya yang diduga ikut terlibat bisnis PCR.

"Kenyataannya tagline itu seperti slogan kosong saja. Faktanya banyak BUMN kolaps. Kondisi itu terjadi tentu saja karena budaya korupsinya masih cukup kental," tegas dia.

Menurut Darmadi, sepanjang tidak ada komitmen yang kuat terhadap perbaikan sistem, maka sepanjang itu pula BUMN dengan slogan apapun akan tetap terjebak dalam budaya korupsi.

"Pemimpinnya saja kini diduga ikut bisnis alkes. Ini, kan, istilahnya seperti menepuk air dalam dulang memercik ke muka sendiri. Bagaimana mau menerapkan konsep Akhlak kalau pucuk pimpinannya saja tak transparan," ujarnya.

Oleh karena itu, Darmadi mengingatkan slogan akhlak mestinya jadi pedoman jajaran BUMN dalam melaksanakan tugasnya. Dia menilai Akhlak harus dianut.

"Jangan sampai tagline akhlak jadi slogan saja tanpa implementasi yang konkret dan terukur," kata dia. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA JUGA: Isu Keterlibatan Erick Thohir Dalam Bisnis PCR untuk Hambat Penanganan Pandemi?


Redaktur : Natalia
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler