Ericsson Bawa Solusi Bagi Penyedia Jaringan 5G

Kamis, 28 Januari 2021 – 03:01 WIB
ilustrasi, Logo jaringan 5G. Foto: Network World

jpnn.com, JAKARTA - Ericsson meluncurkan solusi pembagian jaringan (network slicing) 5G untuk jaringan akses radio (Radio Access Network, RAN).

Hal itu membantu penyedia layanan komunikasi menyediakan layanan 5G yang dapat disesuaikan dengan kinerja.

BACA JUGA: Mau Kasih Pakan Ikan, Ihsan Lihat Jilbab Terlilit Kincir Air, Geger!

"Teknologi 5G sedang diimplementasikan secara luas di seluruh dunia dan membawa potensi besar untuk memonetisasi layanan baru di kalangan konsumen maupun perusahaan," ujar Country Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper dalam keterangan tertulis.

Peluncuran Ericsson 5G RAN Slicing, lanjut Jerry, memungkinkan operator untuk meningkatkan fleksibilitas dan keserbagunaan jaringan 5G mereka.

BACA JUGA: Maling Apes, Dipergoki Pemilik Rumah, Lompat ke Sungai, Bablas...

"Hal ini juga memungkinkan operator di Indonesia untuk memanfaatkan sumber pendapatan baru, dan meningkatkan kualitas layanan bagi konsumen saat 5G sudah diimplementasikan di Indonesia," lanjutnya.

Network slicing adalah salah satu model utama implementasi 5G.

BACA JUGA: Inilah Dia Sosok Bos Ericsson Indonesia yang Baru

Ericsson 5G RAN Slicing yang tersedia secara komersial, akan mengalokasikan sumber daya radio pada penjadwalan 1 milidetik dan mendukung layanan multidimensi dengan penanganan berbeda yang melintasi berbagai irisan (slices).

Hal ini akan memperkuat kemampuan slicing secara end-to-end untuk manajemen sumber daya dinamis, dan pengaturan yang memastikan pengalaman pengguna bermutu tinggi yang dibutuhkan oleh beragam use cases.

Memacu pertumbuhan 5G
Pembagian jaringan (network slicing) mendukung beberapa logical network untuk menghadirkan berbagai jenis layanan melalui infrastruktur umum.

Network slicing juga merupakan pembuka peluang pendapatan 5G seperti enhanced video dan konektivitas dalam mobil (in-car connectivity), serta extended reality, perpaduan antara virtual reality (VR), augmented reality (AR) dan mixed reality (MR).

Laporan Ericsson memperkirakan peluang pendapatan penyedia layanan di pasar konsumen sebesar USD 712 miliar pada 2030.

Pembagian jaringan (network slicing) membuka peluang bagi operator untuk memperoleh pendapatan sebesar USD 300 miliar pada tahun 2025, menurut data asosiasi operator telekomunikasi seluruh dunia GSMA.

Saat 5G meningkat, penyedia layanan ingin memaksimalkan pengembalian investasi mereka dengan menargetkan use cases inovatif dan menghasilkan pendapatan tinggi, seperti, cloud gaming, smart factory dan smart healthcare.

Ericsson mempunyai berbagai network slicing engagements untuk RAN, transportasi, jaringan inti, serta orkestrasi di seluruh dunia yang melibatkan use case untuk segmen konsumen dan perusahaan/industri vertikal. (rdo/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler