Eropa Gusar Sadapan AS

Hubungan Baik Jadi Rusak

Sabtu, 26 Oktober 2013 – 22:44 WIB

jpnn.com - BRUSSELS - Penyadapan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS) membuat para pemimpin Uni Eropa (UE) gusar. Apalagi, selain Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande pun yakin bahwa NSA menyadap telepon genggamnya. Tidak menutup kemungkinan, AS pun menyadap pemimpin Eropa lain.

Sejak Kamis lalu (24/10), para pemimpin UE mengadakan pertemuan di Kota Brussels, Belgia. Mereka membahas aksi penyadapan AS terhadap negara-negara sekutunya. Sebanyak 28 pemimpin menyatakan bahwa kebijakan Washington itu berpotensi mencederai hubungan baik AS dan negara-negara UE yang sudah terjalin selama beberapa dekade.

BACA JUGA: Takut Teroris, Kenya Usir Pengungsi Somalia

Tidak hanya itu, aksi penyadapan telepon genggam pemimpin negara tersebut juga bisa berbuntut fatal pada kerja sama antiteror di seluruh dunia. Sebab, seperti kata Merkel, para pemimpin UE itu merasa AS telah berkhianat. ''Tidak adanya rasa saling percaya hanya akan melahirkan prasangka buruk yang bisa mengancam keberhasilan kerja sama di bidang intelijen,'' terang mereka.

Bagi Jerman dan Prancis, aksi NSA yang terungkap dalam wawancara Edward Snowden dengan media itu cukup membuat mereka geram. Karena itu, Berlin dan Paris mendesak Washington agar segera memberikan penjelasan terperinci terkait dengan aktivitas penyadapan NSA di negaranya. Dua negara sekutu AS tersebut berharap tiga pihak akan mencapai pemahaman dan kesepakatan baru tentang penyadapan sebelum akhir tahun.

BACA JUGA: Makanan Nggilani untuk Halloween

"Kita perlu memupuk rasa saling percaya antara sekutu dan mitra. Kini rasa saling percaya itu perlu kita bangun kembali," ujar Merkel setelah pertemuan 28 pemimpin UE tersebut berakhir  kemarin (25/10). Perempuan 59 tahun itu kembali menegaskan bahwa aksi memata-matai bahkan sampai menyadap telepon genggam pemimpin negara yang tercatat sebagai sekutu merupakan tindakan bodoh.

Kemarin Berlin mengungkapkan rencananya untuk mengirim sejumlah pejabat senior ke AS dalam waktu dekat. Nanti, delegasi yang terdiri atas para petinggi intelijen, termasuk kepala intelijen domestik dan asing Jerman, tersebut bakal berkunjung ke Gedung Putih dan markas besar NSA di Fort Meade, Anne Arundel County, Negara Bagian Maryland.

BACA JUGA: Biksu Tertinggi Meninggal, Seluruh Negeri Berkabung

"Delegasi itu akan bertolak ke AS sesegera mungkin. Mereka akan meminta penjelasan detail dari AS terkait dengan penyadapan tersebut dan membuat kesepakatan baru terkait dengan aktivitas memata-matai negara sekutu," papar Georg Streiter, jubir pemerintah Jerman. Namun, dia tidak menyebutkan tanggal pasti keberangkatan delegasi Jerman tersebut ke AS.

Bersamaan dengan itu, The Guardian memaparkan fakta baru terkait dengan penyadapan NSA. Dalam edisinya Kamis lalu, harian Inggris itu melaporkan bahwa AS sebenarnya memantau komunikasi 35 pemimpin negara di dunia pada 2006. Konon, NSA mendapatkan nomor telepon genggam para pemimpin negara tersebut dari pejabat-pejabat penting Gedung Putih dan Pentagon.

"Kini hubungan kami (Eropa) dan AS benar-benar sedang dipertaruhkan," kata Hollande yang kabarnya juga menjadi salah satu target penyadapan NSA. Kemarin dalam sebuah pernyataan gabungan, para pemimpin UE menegaskan dukungan mereka terhadap Jerman dan Prancis yang akan meminta penjelasan dari AS. (AP/AFP/BBC/hep/c16/dos)

NSA Si Tukang Intip

Misi NSA:

- Mengamankan dan melindungi sistem komunikasi dan informasi pemerintah.

- Mengamankan komunikasi militer, diplomatik, dan segala bentuk komunikasi penting serta sensitif pemerintah yang bersifat rahasia.

Aktivitas di dalam negeri:

- Mencatat dan mengumpulkan seluruh rekaman perbincangan telepon warga AS.

- Menyadap siaran radio, baik oleh individu maupun organisasi.

- Menyadap internet.

- Menyadap telepon dan sarana komunikasi lainnya.

Aktivitas di luar negeri:

- Merekam sekitar 124,8 miliar data telepon dan 9,71 miliar data komputer pemerintah Jerman, Inggris, dan Prancis (8 Februari-8 Maret 2013).

- Merekam sekitar 70,3 juta data telepon rakyat Prancis (10 Desember 2012-8 Januari 2013).

Aktivitas harian:

Merekam dan menyimpan 1,7 miliar email, perbincangan telepon, dan aktivitas komunikasi lain yang lantas disimpan dalam 70 database berbeda

Sasaran NSA : Prancis, Meksiko, Jerman, Brazil, Inggris, dan Tiongkok

Sumber: Washington Post, Wikipedia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Royal Baby Dibaptis Air Jordan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler