JAKARTA - Pemerintah mulai mengantisipasi semakin memburuknya kondisi perekonomian di Eropa yang akan berdampak ke Asia. Pemerintah mengutamakan antisipasi dampak krisis di sektor perdagangan dan sektor keuangan.
"Krisis bisa setiap saat sampai ke Indonesia bisa lewat jalur perdagangan, keuangan, dan kepercayaan. Kalau terkait perdagangan, kondisi di global sudah kita antisipasi dan Indonesia secara ekonomi tidak tergantung pada ekspor walaupun terpengaruh," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Selasa (5/6).
Dengan adanya ancaman pelemahan kinerja ekspor karena krisis di Eropa, sambungnya, maka pemerintah akan fokus pada investasi dan konsumsi di dalam negeri. Diharapkan dua sektor itu bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Meski demikian Menkeu menyebut sektor keuangan harus benar-benar diwaspadai. Sebab, lembaga keuangan di Eropa tengah melakukan penyehatan keuangan sehingga mengurangi peran mereka di pasar dunia dan Asia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah mengharapkan dukungan dari perbankan dalam negeri khususnya untuk trade financing. "Ini perlu karena kalau terjadi krisis berkelanjutan, yang hilang support dari lembaga keuangan. Ini yang harus dijaga," ulasnya.
Meski demikian ditegaskannya, secara umum Indonesia sudah siap dengan Crisis Management Protokol. ""Kita mempunyai kekuataan dalam fiskal yang sehat, rasio utang yang rendah dan ekonomi domestik yang sehat,"pungkasnya. (Naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Delapan BUMN Diprivatisasi
Redaktur : Tim Redaksi