JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengaku tak peduli dengan tudingan berbagai pihak yang menyebut bahwa mobil Esemka adalah kendaraan politik dan untuk pencitraan. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah mobil Esemka menjadi salah satu kebanggan Indonesia.
"Terserah saja kalau berbagai pihak menyebut ini sebagai pencitraan dan kendaraan politik. Yang penting, mobil Esemka bisa naik dan jadi kebanggan bagi Indonesia," ungkap Nuh di Jakarta, Minggu (8/1).
Nuh mengatakan, sesungguhnya ada makna yang tersembunyi dalam bangkitnya siswa SMK saat ini. Yakni, Indonesia sudah merindukan prestasi. Produk anak-anak SMK ini, lanjut dia, tak hanya otomotif, tetapi juga masih banyak yang lainnya, misalnya perakitan laptop dan LCD.
"Masa depannya SMK itu sangat cerah. Munculnya mobil Esemka ini dapat dipakai sebagai sumber inspirasi untuk mengembangkan mobil nasional. Sumber inspirasi tidak harus dari orang besar. Pemerintah juga akan dorong kerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Kemperin) agar produk SMK ini dapat memperoleh label SNI (Standar Nasional Indonesia)," jelas Nuh.
Untuk itu, lanjut Nuh, tahapannya harus mendapatkan SNI. Namun, harus tetap diuji kelayakannya, mekaniknya, elektrinya, hingga sampai dengan emisinya. "Bahkan kalau mobil yang benar itu harus ditabrakkan. Tapi intinya, tahun 2012 ini harus dapat diselesaikan semuanya termasuk persoalan yang menyangkut administrasi," imbuhnya.
Disinggung mengani anggaran, mantan Menkominfo ini menjelaskan, pemerintah setiap tahunnya selalu menaikkan anggaran untuk SMK. Bahkan, anggaran untuk SMK tersebut, terang Nuh, juga bukan hanya dari pemerintah pusat saja, melainkan juga dari pemerintah daerah.
"Setiap tahun anggarannya (SMK) selalu naik, tapi saya tidak tahu persis besarannya. Anggaran ini kan tidak hanya dari kementerian, tetapi propinsi juga ikut urun biaya," tukasnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Hibah Unisula Ditolak Kemendagri
Redaktur : Tim Redaksi