Etape III Terberat dan Terpanjang

Minggu, 02 Juni 2013 – 07:19 WIB
PADANGPANJANG--Etape III Tour de Singkarak (TdS) 2013 tidak hanya terpanjang, namun juga dipastikan sebagai etape terberat. Pembalap dari 20 negara yang ikut serta pada iven balap sepeda teramai ke lima di dunia itu, akan memperebutkan predikat raja tanjakan di empat titik. Yakni masing-masing dua di Kabupaten Agam dan dua lainnya di Kabupaten Tanahdatar.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Porbudpar) Kota Padangpanjang, Syaiful Bahri mengaku telah menyiapkan secara matang sebagai tuan rumah. Setidaknya, Pemko beserta unsur terkait menjamin keamanan pembalap yang akan menginap seluruhnya secara menyebar di tujuh penginapan pada 3 Juni.

Seluruh pihak terkait telah berkoordinasi dengan baik, untuk memastikan kesuksesan TdS etape III yang rencananya akan dilepas Wamen Parekraf di depan Secata B atau Bank BRI sekitar pukul 10.00 WIB. Titik 0 kilometer balapan, yang awalnya diperkirakan di depan Balaikota Padangpanjang, bergeser ke kawasan Air Terjun Lembah Anai.

"Titik 0 kilometer ini terjadi perubahan karena belum siapnya pihak provinsi dalam membenahi lintasan pembalap. Seperti di tikungan Bukit Berbunga-Cubadak Bungkuk, masih dihiasi lobang yang cukup membahayakan pembalap jika meluncur dalam kecepatan tinggi," ungkap Syaiful kepada wartawan.

Disampaikannya, etape yang memakan jarak tempuh 206 kilometer dengan perkiraan waktu 6 jam tersebut kembali akan melewati Kota Padangpanjang sebagai rute pacu sekitar pukul 14.00-14.30 WIB. Kesempatan ini merupakan pertama kalinya, dimana warga kota berjuluk Serambi Mekkah itu dapat menyaksikan pembalap dalam kecepatan pacu.

"Pada TdS kali ini, Padangpanjang mendapat dua keuntungan. Yakni selain seluruh pembalap dan official menginap di kota ini, warga juga berkesempatan melihat balapan yang melintas di jalur utama. Pembalap akan terlihat kembali sekitar lepas Zohor melalui rute Simpang Lapan-Simpang PDAM-Secata-Kacang Kayu-Batas Kota-Batipuh dan terus menuju finis di Istano Basa Pagaruyung," bebernya.

Padangpanjang yang merupakan langganan sebagai tuan rumah etape TdS, kali mengemasnya dengan persiapan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yakni selain memperkenalkan khas kerajinan kota itu, Dinas Porbudpar juga menggelar jamuan makan malam dalam bentuk pesta taman.

"Pada jamuan itu, seluruh pembalap akan dipakaikan Deta dan diberikan souvenir dari hasil kerajinan kulit sebagai pengenalan produk kerajinan masyarakat kita. Suasana jamuan jua akan dikemas berbeda, yakni dengan menampilkan kesenian tradisional berlatar belakang ajungan rumah gadang PDIKM," sebutnya.

Syaiful mengharapkan, persiapan sebagai tuan rumah iven internasional balap sepeda yang menghabiskan anggaran APBD Rp600 juta tersebut dapat secara langsung berdampak positif bagi masyarakat.

"Kami tentunya juga berharap kepada semua pihak untuk dapat turut mensukseskan etape III ini lebih maksimal demi nama baik Padangpanjang dan provinsi ini secara umumnya," pungkas Syaiful didampingi Kabag Humas Ampera Salim. (wrd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Si Pitung

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler