Eurobike 2012, Agenda Bisnis yang Dibalut Entertainment dan Wisata

Sehari Belum Tentu Tuntas Kelilingi Arena Pameran

Sabtu, 01 September 2012 – 00:01 WIB
Fashion show jersey pesepeda di hall A1 dekat gerbang barat meramaikan Eurobike 2012. Foto : Fathoni P Nanda/Jawa Pos

Magnet Eurobike 2012 di Jerman menyedot perhatian dunia. Selama empat hari, 17 hall yang ada dipenuhi 1.180 kru peserta dari 45 negara, 40.000 pebisnis dari 100 negara, 20.000 penggemar sepeda, dan 1.824 jurnalis. Ribuan orang itu hanya membicarakan satu tema, yakni produk terbaru dan tren 2013.
 
 FATHONI P. NANDA, Jerman
 
DENTUMAN musik hip hop terdengar keras dari hall A1 arena pameran Eurobike 2012 di Friedrichshaven, Jerman. Musik rancak itu mengiringi belasan dancer yang meliuk-liuk sambil mengenakan jersey warna-warni. Sebagian jersey tampak sangat ketat. Sebagian lagi berupa jaket tahan air. Jika diilihat dari brand-brand di baju yang mereka kenakan, sudah pasti jersey itu"adalah perlengkapan untuk bersepeda.
 
Antusiasme pengunjung menyaksikan fashion show produk-produk bersepeda tersebut juga terbilang luar biasa. Lebih dari 300 orang tampak menikmati ajang pamer apparel sepeda yang dikemas dengan gaya sporty itu. Mayoritas membawa kamera untuk mengabadikan momen itu tanpa perlu berebut tempat sehingga acara berlangsung tertib.

Fashion show hanyalah satu di antara sejumlah demo yang menarik perhatian pengunjung Eurobike 2012 yang berlangsung Rabu (29/8) hingga Sabtu (1/9). Pada saat yang sama, ribuan pengunjung memadati booth-booth sepeda, aksesori, dan suku cadang yang tersebar di 17 hall arena pameran.

Sebagian lagi menikmati atraksi dirt jump di track outdoor, berkeliling dengan menggunakan sepeda listrik yang disediakan sejumlah brand, atau larut dalam pembicaraan kerja sama penjualan sepeda tahun depan di ruang-ruang kecil di setiap booth. Agenda bisnis, entertainment, dan konsep wisata seperti itulah yang digunakan untuk membungkus event besar Eurobike 2012.
 
Eurobike 2012 memang bukan sekadar pameran produk biasa. Tak ada transaksi ritel sama sekali di lokasi pameran. Khusus untuk sepeda, rata-rata para pemilik brand memasang line up baru produk yang bakal dijual pada 2013. Karena itu, mayoritas belum memajang harga produk masing-masing.
 
"Ini baru hari pertama pameran. Tapi, jumlah pengunjung sangat banyak," kata Direktur PT Insera Sena Ronny Liyanto saat ditemui Jawa Pos di booth Polygon pada Rabu (29/8).
 
Mengelilingi arena pameran selama sehari pun rasanya tak cukup. Jarak antara gerbang timur dan pintu barat harus ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 20 menit tanpa berhenti untuk melihat-lihat produk. Sedangkan ujung hall utara ke hall selatan bisa ditempuh 10 menit dengan berjalan kaki. Jika harus melihat ribuan produk yang ditawarkan berbagai brand dari gerbang timur sampai pintu barat, bisa membutuhkan waktu berjam-jam.
 
Penyelenggara sudah mengantisipasi kondisi seperti itu. Di setiap jarak 50 meter terdapat galon air yang disediakan brand Camelback secara gratis. Di dekat gerbang timur juga tersedia layanan pijat punggung oleh cewek-cewek cantik dengan tarif EUR 10 per 10 menit. Selain tempat makan, pengunjung yang sekadar ingin beristirahat bisa berhenti di tengah arena pameran yang terbuka di antara hall utara dan selatan untuk menikmati atraksi dirt jump.
 
Panitia juga mengantisipasi membeludaknya pengunjung dengan membagi waktu kunjungan. Untuk tiga hari pameran, yakni 29-31 Agustus, dibuka khusus untuk pengunjung yang terdaftar. Mereka berasal dari kalangan pebisnis, jurnalis, dan sebagian kecil pemerhati sepeda. Jadi, jumlahnya terbatas. Pameran baru dibuka untuk umum pada hari terakhir, 1 September nanti.
 
Pada hari pertama, pengunjung menikmati"produk-produk baru sepeda sambil mengamati dan membaca brosur. Tidak mudah untuk bisa mendapat penjelasan langsung secara perinci tentang produk baru yang ditawarkan, khususnya di brand-brand populer. Selain karena pengunjung yang bertanya sangat banyak, staf perusahaan yang ditempatkan di booth-booth pameran memiliki jadwal pembicaraan dengan relasi bisnis masing-masing.
 
"Seperti inilah Eurobike. Semua orang sibuk," kata Anja Kohler, marketing coordinator Rocky Mountain Bicycles, kepada Jawa Pos.
 
Menurut Anja, sejatinya yang boleh memberikan penjelasan kepada wartawan tentang produk terbaru perusahaannya bukan dirinya. "Bos kami sangat sibuk. Mohon maaf kalau hanya saya yang bisa memberikan penjelasan," ujarnya.
 
Stan Rocky Mountain merupakan salah satu brand yang dipadati pengunjung. Produk asal Kanada itu memang tak sepopuler brand-brand global. Namun, mereka membuat terobosan dengan mengenalkan genre baru ukuran roda MTB yang disebut 650B. Nama lain ukuran itu adalah 27,5", berada di antara dua genre sebelumnya, yakni 26" dan 29" atau yang populer dengan sebutan 29er.
 
Kesibukan luar biasa juga tampak di booth fi"zi:k, perusahaan aksesori sepeda ternama asal Italia. Stan berukuran sekitar 10 x 4 meter persegi itu selalu penuh pengunjung yang menyaksikan jajaran terbaru produk sepatu dan sadel dengan bobot sangat ringan.
 
Bussines Director fi"zi:k Gaspare Licata sebenarnya sudah mengagendakan pertemuan dengan wartawan dari Indonesia melalui tim Polygon. Namun, pada jam yang telah disepakati, dia masih terlibat pembicaraann dengan relasi bisnisnya.
 
"Saya benar-benar minta maaf. Saya yang membuat janji, tapi ternyata kita tidak bisa banyak berdiskusi," katanya.
 
Nicolo Ildos, marketing & communication fi"zi:k, yang menggantikan Gaspare pun berkali-kali minta maaf kepada wartawan. Meski demikian, dia berusaha memberikan penjelasan tentang line up produk baru mereka secara cepat.
 
"Salah satu produk yang kami banggakan untuk tahun depan adalah sadel Arione 00. Bobotnya tidak sampai 135 gram," kata Nicolo sambil menunjukkan sadel tipis yang masuk kategori pro collection itu.
 
"Sekali lagi, kami mohon maaf tentang pertemuan singkat ini. Tapi, kami akan memberikan katalog produk agar Anda bisa memahami lebih detail penjelasan saya," tuturnya.
 
Booth Polygon tak kalah sibuk. Dua ruangan kecil di bagian belakang stan tak pernah sepi dari pembicaraan dengan partner bisnis dari negara lain. Presdir PT Insera Sena Soedajnto Widjaja dan International Marketing Manager Yustian Nimara secara terpisah terus melakukan pembicaraan bisnis.
 
Di luar dua ruangan kecil itu para pengunjung tampak mengamati line up produk 2013 yang dipajang Polygon. Yang cukup banyak mendapat perhatian adalah seri baru sepeda balap Polygon, yakni Helios A.90, yang mengusung desain aerodinamis. Polygon juga mengenalkan sepeda elektrik Sierra Deluxe sebagai langkah awal masuk pasar e-bike.
 
"Sepeda itu belum akan kami pasarkan secara masal. Bahkan, belum akan kami jual di Indonesia," terang Ronny Liyanto."
 
Dia menambahkan, Eurobike 2012 memang menjadi ajang mengenalkan diri bagi brand-brand yang mulai serius masuk pasar internasional. Selama dua tahun keikutsertaan Polygon, Ronny mengaku banyak belajar tentang branding sepeda di pasar internasional. Menurut dia, Eurobike memang merupakan ajang paling kuat untuk lebih dikenal di seluruh dunia.
 
"Ada dua pameran yang kami anggap sangat kuat pengaruhnya. Taipei International Bicycle Show untuk menentukan deal part yang akan digunakan di sepeda. Setelah itu, dilanjutkan dengan Eurobike yang memamerkan produk baru," tandas dia. (*/c4/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Koordinator GAM Menjadi Anggota DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler