Evaluasi Besar-besaran, Segera Bertemu Aremania

Rabu, 02 Agustus 2017 – 00:58 WIB
Aremania. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Arema FC harus segera berbenah memasuki pertengahan musim Liga 1.

Selain soal teknik permainan, dukungan dari Aremania di stadion juga harus dibenahi. Bagaimana tidak, dari sembilan laga kandang, tim berjuluk Singo Edan tersebut hanya ditonton 87.089 orang.

BACA JUGA: 67 Persen Klub Liga 1 Gunakan Formasi 4-2-3-1

Itu artinya, rata-rata dukungan suporter di setiap laga hanya 9.676 orang. Ini berbeda jauh dari ”saudara tua” Arema FC, yakni Persija Jakarta yang mengantongi dukungan 181.818 penonton. Menurut data di website resmi Liga 1, Persija menjadi tim dengan dukungan terbanyak di stadion.

Dukungan terbanyak kedua diraih Persib Bandung dengan 148.590 penonton dari delapan laga kandang. Jangankan dari dua tim raksasa itu, Arema masih kalah dari tim gurem seperti Persela Lamongan yang membukukan 90.268 suporter.

BACA JUGA: Persib Tunjuk Milo Sebagai Pelatih Kepala

Berdasarkan data lebih terperinci, kedatangan suporter ke stadion mengalami pasang surut. Jumlah dukungan paling banyak saat menghadapi Persipura Jayapura dengan 13.849 penonton. Lalu, paling sedikit saat menjamu Mitra Kukar dengan 4.558 orang.

Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris menyatakan, dengan sedikitnya suporter ini, tentu berpengaruh pada pendapatan panitia.

BACA JUGA: Jafri Sastra Resmi Tak Bersama Mitra Kukar Lagi

Menurut dia, untuk tidak mengalami kerugian, penonton Arema FC harus lebih dari 8.000 orang. ”Jika di bawah itu, sudah pasti pendapatan kami akan minus,” katanya saat dihubungi kemarin (1/8).

Selain melawan Mitra Kukar, pertandingan yang penontonnya di bawah 8.000 orang dan membuat panitia merugi adalah pertandingan saat melawan Borneo FC (30/7).

Pertandingan ini berakhir imbang dan membuat pelatih Arema FC Aji Santoso mengundurkan diri. Ada lagi pertandingan melawan Barito Putera (5/5) dengan 7.447 penonton dan lawan Perseru Serui 4.929 orang.

Haris melanjutkan, tingginya pengeluaran saat pertandingan kandang menjadi penyebab yang membuat panitia merugi ketika laga tersebut sedikit penontonnya.

”Untuk satu kali bermain di kandang, kami membutuhkan biaya antara Rp 160 juta–Rp 200 juta,” kata dia.

Dana Rp 160 juta itu adalah pengeluaran untuk laga melawan tim biasa. Sementara Rp 200 juta, saat Arema FC harus menjamu tim besar dan bertajuk big match, seperti menjamu Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura.

”Dari hasil putaran pertama lalu, kami juga akan melakukan evaluasi besar-besaran,” kata dia. Pada Jumat (4/8), rencananya pertemuan dengan Aremania akan dilakukan.

”Kami akan meminta pendapat dari mereka, apa sebenarnya yang membuat jumlah penonton merosot,” imbuhnya.

Nah, dari situ nanti untuk berbenah pada putaran kedua. Arema masih mempunyai 8 home pertandingan di putaran kedua Liga 1. Haris mengindikasikan ada beberapa faktor rendahnya kunjungan Aremania.

Mungkin bisa karena prestasi tim, pemainnya yang kurang menjual, jumlah pertandingan kandang yang jaraknya singkat, live di TV, dan bisa jadi apakah tingginya harga tiket.

”Ke depan, saya harap dukungan Aremania bisa tinggi lagi dan tidak hanya jadi Aremania elektronik yang ramai di medsos yang menuntut tim kesayangannya berprestasi, tapi tidak mau memberikan dukungan secara langsung,” tandasnya. (adk/c2/riq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Putaran Kedua, Bhayangkara FC Pinjam Firly Apriansyah dari BFC


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Arema   Aremania   Liga 1  

Terpopuler