Evan Dimas dkk Siap Meski Dikepung Asap

Minggu, 27 September 2015 – 05:49 WIB
Titus Bonai. Foto: Kris Samiaji/dok.JPNN

jpnn.com - PALEMBANG – Petang nanti, Sriwijaya FC menjadi Persebaya United di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.  Agar lolos ke semifinal Piala Presiden 2015, Titus Bonai dan kawan-kawan dituntut harus menang.

Itu karena pada leg pertama perempat final pekan lalu (20/9), Laskar Wong Kito - sebutan Sriwijaya FC - kalah dengan skor tipis 0-1.

BACA JUGA: Persib Menang, Kado untuk Kota Bandung

Laskar Sriwijaya -sebutan lain Sriwijaya FC - dituntut bisa mengejar defisit gol tanpa kebobolan dari Bajul Ijo sebutan Persebaya. Minimal Sriwijaya harus menang dengan margin gol 2-0 jika ingin kantogi tiket semifinal.  

Asisten Pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan  mengatakan, timnya sangat siap menghadapi pertandingan hari ini.

BACA JUGA: Ini Perkembangan Terbaru soal Rencana PU Berubah jadi Bonek FC

”Kami tidak memikirkan yang lain. Yang ada bagaimana memenangkan  pertandingan untuk lolos ke babak semifinal,” katanya, kemarin saat jumpa pers di Hotel Swarna Dwipa.

Menurut mantan juru racik Persik Kediri itu, penggawa Sriwijaya FC harus bermain all out dan tidak boleh main-main lagi. Mengingat, timnya harus membayar hutang satu gol.  ”Saya rasa pertandaingan besok (hari ini red) bakal berlangsung sangat sulit bagi kami,” lanjutnya.

BACA JUGA: Willian Selamatkan Chelsea dari Kekalahan

Meski begitu, Hartono  menambahkan, optimis meraih tiket semifinal. Selain pemain sudah siap dan hanya striker Patrich Wanggai absen lantaran akumulasi kartu kuning.

”Kami sudah latihan dengan keras  agar bisa menang. Termasuk, mengantisipasi pergerakan pemain lawan," ucap dia.

Terkait asap, Hartono mengakui, asap yang terjadi akibat pembakaran lahan cukup menggganggu namun tidak secara siginifikan sebab belum ada laporan pemain sakit karena asap. ”Kondisi asap masih taraf normal dan para pemain bisa bermain,” tukas dia.

Sriwijaya sendiri tak ingin hanya menang 1-0 atas Persebaya. Jika itu tetap terjadi maka akan dilangsungkan adu penalti untuk menentukan siapa yang akan lolos. “Kami berharap bisa lolos semifinal tanpa harus melakukan tendangan adu penalti,” tambahnya.

Sementara itu pelatih Persebaya United, Ibnu Grahan mengatakan, Sriwijaya FC merupakan tim yang bagus. Karena itu, dirinya  menginstruikan anak asuhnya bermain hati-hati. ”Di kandang saja kami  kewalahan menghadapi mereka apalagi disini,” ucap Ibnu Grahan.

Menurut dia, meski pemain tim berhome based di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring berbahahaya. Timnya akan tetap  menerapkan permainan menyerang. Pasalnya, kalau hanya bermain bertahan berarti tinggal menunggu gol. ”Kami akan bermain normal dan tak ingin bertahan karena sangat riskan,” ucap dia.

Diungkapkan Ibnu,  timnya tidak muluk-muluk hanya menargetkan lolos babak semifinal. Setiap peluang yang tercipta harus mampu dimaksimalkandengan baik. ”Tanpa Wanggai mereka (Sriwijaya FC, Red) tetap menjadi tim yang solid ,” urai dia.

Kelebihan lain tim peraih gelar double winner musim 2007-2008 lalu itu yakni koleksivitasnya dan tendangan dari set pieces. ”Skema penyerangan mereka sangat bagus. Kemarin (leg pertama, Red) kami pasti banyak kebobolan jika saja striker mereka lebih tenang,” tutur dia.

Hal senada juga dilontarkan oleh gelandang Persebaya United, Evan Dimas Darmono. Mantan kapten timnas U-19 ini menilai Sriwijaya FC punya  tradisi juara. Selain itu dirinya juga mewaspadai pergerakan Titus Bonai. ”Dia (Titus Bonai, Red) pemain yang lincah dan umpannya terukur,” ulas dia.   

Lalu bagaimana dengan rencana Persebaya sebelumnya mengancam Walk Out (WO) pada pertandingan hari ini jika kondisi kabut asap di Palembang semakin pekat? Dokter Tim Persebaya United, Heri Siswanto menyatakan, Persebaya siap pertandingan meski dikepung asap.

”Kalau saya lihat kondisi cuaca sore ini, pemain masih bisa untuk menjalankan pertandingan. Segi kesehatan masih bisa dimaklumi, meskipun Indeks Standar Pencemaran Udaranya memang masih tinggi," ucap dia.

Dirinya optimis, jika kabut asap tidak akan mempengaruhi kesehatan Evan Dimas dkk, lantaran pemain hanya terpapar di lapangan selama sembilan puluh menit. "Pemain cuma berada di lapang dua kali 45 menit. Orang Palembang yang sudah lama menghirup asap saja tidak apa-apa," lanjutnya. (yun/nan/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pegolf Ini Berpeluang Rebut Kembali Posisi No. 1 Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler