Event Pendukung Pemuda Inspiratif Purwakarta Tak Kalah Seru

Minggu, 14 Oktober 2018 – 02:00 WIB
Pemuda Inspiratif 2018. Foto: kemenpora

jpnn.com, PURWAKARTA - Setelah bergulir di Lhokseumawe, Banda Aceh, Bukittinggi, Padang, Polewali Mandar, dan Singkawang, kompetisi Pemuda Inspiratif kembali berlanjut di Purwakarta.

Bertempat di Lapangan Sahate, kegiatan Pemuda Inspiratif dimulai sejak pukul 9 pagi. Meski registrasi dibuka baru pada pukul 8, namun venue sudah dipadati peserta sejak setengah jam sebelum waktu registrasi.

BACA JUGA: Kreativitas Pemuda Inspiratif Purwakarta Diadu Hari Ini

Selain kompetisi utama, Pemuda Inspiratif juga menyajikan kegiatan berupa kompetisi pendukung atau supporting event. Ada tiga supporting event yang ditampilkan yakni Lomba Kreasi Baris-Berbaris (LKBB), tari tradisional, serta kompetisi band.

Pada hari pertama, supporting event yang dihadirkan adalah LKBB. Ratusan peserta LKBB mengikuti jalannya kompetisi. Suasana semakin meriah karena setiap peserta tampil dengan dukungan suporter.

BACA JUGA: Menpora: Waktu Pencairan Bonus Sebelum Acara Penutupan

Tak hanya LKBB, kemeriahan juga hadir saat kompetisi tari tradisional berlangsung. Ratusan penonton tampak begitu semangat menonton penampilan peserta tari tradisional yang berasal dari beberapa sekolah dan sanggar tari di Purwakarta. Sementara itu, kompetisi band akan dimulai pada Minggu, 14 Oktober.

Meski supporting event berlangsung meriah, kompetisi utama Pemuda Inspiratif juga tak kalah seru. Melalui seleksi yang ketat, juri akhirnya memilih 20 finalis untuk melaju ke tahap berikutnya. Salah satu peserta yang lolos adalah Khoerunnisa dengan ide kreatif berupa produk minuman kemasan Zam.

Minuman yang dikemas di dalam botol tersebut adalah jus kurma dan susu. “Usaha ini sudah saya mulai sejak 2016. Nama Zam sendiri adalah kependekan dari nama putra saya Zulfan Arsyad Mardiansyah,” ungkap Khoerunnisa.

Menurutnya banyak manfaat yang bisa didapat dari Zam diantaranya adalah meningkatkan energi, mengatasi masalah susah tidur, mengobati batuk secara alami, dan menambah selera makan. Khoerunnisa optimis produknya dapat dikenal masyarakat luas.

BACA JUGA: Kemenpora Umumkan Pemenang WMP Berprestasi dan PWB 2018

“Dengan mengikuti kompetisi ini, saya berharap Zam bisa tersebar lebih luas. Saat ini, distribusi produk ini hanya terbatas di Purwakarta dan sekitarnya,” lanjutnya.

Selain Purwakarta, kompetisi ini juga digelar pararel di Pontianak. Sambutan publik Pontianak tak kalah heboh dengan Purwakarta. Ribuan peserta dan penonton tampak begitu antusias mengikuti jalannya acara yang dihelat di Lapangan Plaza MTQ Universitas Tanjung Pura / ex café 19 hingga 14 Oktober tersebut.

Sambutan istimewa disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Barat Natalia Karyawati yang mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini merupakan ajang untuk membangkitkan daya pikir, serta kreasi pemuda, agar mereka lebih termotivasi untuk hal-hal yang bersifat membangun,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan bahwa selain untuk membangkitkan daya pikir yang positif, kegiatan ini juga dapat menyalurkan inspirasi yang berdampak untuk masyarakat luas. Selain itu kegiatan ini juga bisa dijadikan contoh kepada rekan, maupun masyarakat umum, tentang berbagai hal-hal yang bersifat membangun dan jauh dari hal-hal yang bersifat negatif serta dapat mengekspresikan apa yang menjadi kelebihan dari diri mereka.

Acara yang dimulai pukul tujuh ini dimulai dengan registrasi peserta. Ratusan peserta berbondong bondong datang ke meja registrasi. Pada pukul sembilan pagi, peserta mulai menuju ruang-ruang yang disediakan pantia untuk memulai pemaparan konsep.

Pemaparan konsep dilakukan satu per satu oleh peserta. Terdapat 3 buah ruang yang disediakan oleh panita dimana setiap ruang terdapat satu juri untuk menilai ide atau konsep dari peserta.

Ade Muhamad Fahrizan, merupakan salah satu peserta dalam gelaran Pemuda Insiratif Pontianak.
Dalam gelaran ini Ade tampil seperti peserta-peserta lain. Namun hal unik yang terdapat pada diri Ade adalah dia Tuli.

Namun dalam gelaran ini Ade menyampaikan bahwa dia mngikuti gelaran ini dikarenakan dia ingin memotivasi masyarakat luas untuk mau belajar Bahasa isyarat. Dikarenakan bahasa isyarat merpukan identitas dari dirinya.

“Saya terus ingin memotivasi masyarakat untuk mau peduli dengan bahsa isyarat. Karena dengan bahsa isyarat kami mampu untuk mendapatkan akses akses khususnya dibidang pendidikan. Karena hari ini untuk masuk SMP, SMA, bahkan Perguruan tinggi sangat susah untuk kami,” ujar Ade.

Meski tampil dengan segala keterbatasannya, Ade mempunyai impian ingin melanjutkan pendidikan di Universitas Tanjungpura.

“Saya berharap dengan adanya gelaran ini apa yang saya sampaikan mampu didengar oleh masyarat luas sehingga akses yang selama ini kita harapakan mampu untuk kita capai” lanjutnya.

Pemuda Inspiratif digelar di 18 kota 8 provinsi. Nantinya satu putra dan satu putri dari tiap kota akan tampil di kompetisi nasional yang digelar di Serang, Banten. Info lengkap kompetisi dapat diakses melalui www.pemudainspiratif.id. (jpg)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora: Ini Sejarah Baru Perolehan Medali Indonesia di APG


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler