F-16 Terbakar Saat Jokowi Resmi Jadi Warga Pasukan Khusus TNI

Kamis, 16 April 2015 – 10:59 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Danjen Kopassus, Mayjen TNI Doni Monardo (kanan) dan Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo (samping kiri Jokowi) serta Panglima TNI Jenderal Moeldoko (paling kiri). Foto: Natalia Fatimah/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Salah satu pesawat tempur milik TNI AU, F-16 mengalami insiden kecelakaan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Sejatinya, salah satu pesawat perang andalan TNI itu bakal melakukan fly pass ke Mabes TNI Cilangkap. Pesawat itu rencananya turut meramaikan upacara penerimaan dan pengangkatan Presiden Joko Widodo sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI. 

Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut lantaran pilot Letkol (pnb) Firman Dwi Cahyono berhasil menyelamatkan diri. 

BACA JUGA: F-16 Nahas Disiapkan untuk Keamanan KAA

Sementara itu yang turut hadir dalam kegiatan di Mabes TNI adalah Panglima Jenderal Moeldoko didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna, Perwira Tinggi (Pati) Mabes TNI dan Danjen Kopassus Doni Monardo serta para menteri Kabinet Kerja.

"Pengangkatan Presiden sebagai warga kehormatan Padukan Khusus TNI ini selaras dengan UUD 1945 Pasal 10 yang menyatakan bahwa presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ujar Jenderal Moeldoko saat memberikan sambutannya.

BACA JUGA: Bekas Terbakarnya F-16 Ditutup Terpal, Lokasi Kejadian Dijaga Provost TNI AU

Panglima TNI mengangkat presiden sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI ditandai dengan pemasangan Baret dan Jaket Mabes TNI dan Angkatan oleh Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan.

Tema acara ini adalah Melalui Apel Kebesaran dan Pengangkatan Presiden Selaku Pemegang Kekuasaan Tertinggi TNI sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI, Kita Wujudkan Profesionalisme Prajurit Guna Mendukung Pelaksanaan Tupok TNI.

BACA JUGA: F-16 yang Terbakar Itu Baru Dihibahkan Amerika Serikat

Menurut Moeldoko, tujuan apel kebesaran ini adalah untuk menciptakan suasana batin  dalam penghayatan  kehidupan keprajuritan. Dengan begitu, bisa berimplikasi pada terjalinnya hubungan emosional sehingga presiden berkomitmen terhadap kemajuan institusi TNI.

"Diharapkan terciptanya hubungan emosional presiden sebagai entitas TNI sehingga mampu memahami berbagai kondisi dan dinamika kehidupan prajurit TNI," imbuhnya.

Kegiatan ini melibatkan 6.450 personel yang terdiri dari 750 personel Mabes TNI, 2.100 personel TNI AD, 2.050 personel TNI AL, dan 1.550 personel TNI AU. Adapun alutsista yang digelar di acara itu adalah MBT Leopard 2A7 sebanyak dua unit, Panser Tarantula Canon sebanyak dua unit, Panser Intai Komando sebanyak dua unit, Rudal Grom TNI AD sebanyak dua pucuk, Meriam-155 MM KH 179 TNI AD sebanyak dua pucuk, BMP 3F Marinir sebanyak dua unit, LVT 7 Marinir sebanyak dua unit, Roket RM-70 Grad sehanyak dua unit, APC 6x6 Anoa sebanyak dua unit, Panser APS Anoa 6x6 sebanyak dua unit, dan Heli Super Puma sebanyak satu unit.

Sedangkan Pesawat Fly Pass F-16 sebanyak empat unit, Heli Bell 412 sebanyak empat unit, Heli BO-105 Bolcow sebanyak satu unit, Heli Colibri sebanyak empat unit, Heli MI-35 sebanyak dua unit, Pesawat CN-295 sebanyak satu unit, Peterjun Free Fall Tri Matra, Kopassus, Marinir, dan Paskhas sebanyak 20 orang. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Identitas Pilot yang Berhasil Selamat dari F16 yang Terbakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler