Fabregas Spesialis Penentu

Jumat, 29 Juni 2012 – 19:59 WIB
Cesc Fabregas. Foto: Getty Images

Tak salah jika Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque mempercayakan penalti terakhir Spanyol di drama adu penalti melawan Portugal pada Cesc Fabregas. Pemain Barcelona itu membuktikan diri menjadi bagian erat sejarah drama adu penalti di Euro. Dua tendangan penalti yang dilakukannya di dua edisi berbeda, memuluskan jalan Spanyol meraih tiket ke babak berikutnya. Itu terjadi pada edisi 2008 dan 2012.
   
Pada 2008 di Vienna, Austria, Fabregas menjadi nasib buruk bagi Italia. Kedua tim melakoni drama tos-tosan di perempat final. Fabregas muncul sebagai penendang terakhir dan memastikan keunggulan 4-2. Seminggu kemudian, Spanyol mengalahkan Jerman dan meraih gelar Euro untuk pertama kalinya.
   
Empat tahun berselang, dia juga menjadi penendang terakhir bagi La Furia Roja, julukan Spanyol. Dia mengecoh kiper Portugal Rui Patricio meski bola sempat membentur tiang gawang. Kali ini, Spanyol juga melaju dengan keunggulan 4-2.
   
Berdasar laporan Sky Sport, sebenarnya Del Bosque memasang nama Fabregas di urutan kedua daftar penendang penalti. Tapi, dia mengatakan secara langsung, bahwa dia lebih suka menjadi penendang kelima.
     
"Saya mengatakan kepada Toni Grande (asisten pelatih Spanyol) saya kira saya bisa mengulangi momen hebat (dari Euro 2008). Mereka sebenarnya menginginkan saya mengambil penalti kedua, tetapi saya mengatakan tidak karena saya memiliki firasat dan meminta untuk mengambil penalti kelima," ujar pemain berusia 25 tahun tersebut seperti dikutip Sky Sports.
   
Del Bosque mengakui kepercayaan diri para pemainnya memang tinggi menghadapi adu penalti itu. Termasuk beberapa pemain yang menyatakan secara langsung padanya untuk menjadi penendang kelima. Alasannya, keyakinan untuk menjadi penentu kemenangan.
   
"Tentu, seluruh penendang penalti mendapatkan tawaran itu. Cesc mengatakan pada saya untuk menjadi penendang kelima supaya bisa jadi penentu. Mereka semua menginginkan hal yang sama," papar Del Bosque.
   
Satu ritual dilakukan Fabregas sebelum menjadi penentu, baik pada 2008 dan 2012. Dia mengambil bola dan berbisik pada bola.
   
"Saat melangkah untuk mengambil penalti, saya mengatakan pada bola bahwa kita harus membuat sejarah dan tak boleh mengecewakan saya," ungkap Fabregas. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jerman Kalah Total di Lini Tengah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler