jpnn.com, JAKARTA - Facebook bekerja sama dengan pusat penelitian dan organisasi non-profit untuk memanfaatkan big data dan artificial intelligence (AI) guna mengatasi tantangan sosial, kesehatan, dan infrastruktur di Asia.
Melalui kombinasi teknologi pemrosesan komputer, keterampilan olah data mumpuni dan keahlian dalam AI untuk menciptakan peta populasi lokal secara detail dan akurat di dunia.
BACA JUGA: Huawei Janji Kembalikan Uang ke Konsumen Jika Tak Bisa Akses Facebook Cs
BACA JUGA: Facebook Kenalkan Mata Uang Digital Bernama Libra
Facebook pun bekerja sama dengan Center for International Earth Science Information Network dari Columbia University untuk memastikan penelitian itu menggunakan data administratif terbaru dari seluruh negara yang terlibat.
BACA JUGA: Bikin Ngakak, Menteri Pakistan Live di Facebook Pakai Filter Kucing
“Peta kepadatan populasi Facebook dapat meningkatkan kinerja lembaga non-profit, termasuk kinerja peneliti mereka dan bagaimana kebijakan dikembangkan," kata juru bicara Facebook Indonesia, John Wagner, dalam keterangan tertulis, Kamis (20/6).
Dia menambahkan, membangun produk berupa data dari sumber data non-personal seperti gambar satelit maupun data sensus, memungkinkan Facebook untuk memanfaatkan kemampuan komputasi dan olah datanya untuk seluruh dunia serta menjaga privasi mereka.
BACA JUGA: Facebook Kenalkan Mata Uang Digital Bernama Libra
Sebelum proyek pemetaan Facebook dimulai, dibutuhkan waktu yang panjang bagi para relawan untuk menyisir jutaan gambar untuk mengidentifikasi kota atau desa kecil. Tim Facebook menggunakan AI untuk mengatasi masalah tersebut, dan secara efisien melakukan pendataan secara detail.
“Sejak saya memulai karir bidang kemanusiaan di Peace Corps hingga beberapa minggu lalu saya berbicara dengan para ahli di World Health Assembly 2019 di Jenewa, kebutuhan yang utama saat ini adalah data populasi yang akurat,” kata Manajer Penelitian di Facebook, Alex Pompe.
“Peta ini menunjukkan kolaborasi yang kuat antara Facebook dengan institusi penelitian terkemuka seperti Columbia University, untuk menggabungkan data publik dan machine learning untuk mendukungan lebih banyak proyek kemanusiaan yang berbasis data di seluruh dunia," sambungnya. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Facebook Ingin Berikan Peringkat di Komentar
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian