Fadel Muhammad: Bersih, Transparan dan Profesional Kunci Daerah Sejahtera

Sabtu, 12 Desember 2020 – 09:32 WIB
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad dalam FGD Kebangsaan 'Peran Generasi Muda Memberantas Korupsi' kerja sama MPR dengan DPC Gerakan Pemuda Marhaenis, di Kota Gorontalo, Jumat (11/12). Foto: Humas MPR.

jpnn.com, GORONTALO - Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad mengungkapkan bahwa kunci sukses kepala daerah mampu membawa rakyatnya makmur dan sejahtera adalah bersih, transparan, serta profesional, dalam bekerja mengelola potensi serta kekayaan wilayahnya.

Mantan gubernur Gorontalo yang menjabat dua periode itu menjelaskan bahwa bersih artinya tidak korupsi.

BACA JUGA: Fadel Muhammad: Rakyat Ingin Mendengar Solusi dan Kemudahan dari Pemerintah

Menurut Fadel, transparan artinya selalu terbuka dan membuka dialog kepada masyarakat terhadap semua kebijakan yang akan dikeluarkan terutama soal anggaran. 

Fadel melanjutkan profesional, artinya tidak melakukan nepotisme. Kepala daerah harus melakukan rekrutmen dengan berbasis kepada kemampuan.

BACA JUGA: Prof Fadel Imbau Kepala Daerah Fokus Pengembangan Sumber Daya Manusia

"Mengapa saya sangat menekankan kepala daerah harus bekerja berdasarkan tiga hal tersebut, karena saya sangat miris betapa banyaknya kepala daerah sekitar 300 orang lebih tersangkut kasus korupsi.  Ini sangat menyedihkan sekali mereka tidak amanah dalam mengelola uang rakyat.  Kejadian baru-baru ini malah setingkat menteri yang terkena kasus korupsi," ujarnya.

Fadel yang juga Pimpinan MPR dari Kelompok DPD mengungkap itu dalam acara Forum Group Discusion Kebangsaan dengan tema 'Peran Generasi Muda Memberantas Korupsi' kerja sama MPR dengan DPC Gerakan Pemuda Marhaenis, di Kota Gorontalo, Jumat (11/12).

BACA JUGA: Sesjen MPR: Sosialisasi Empat Pilar MPR Merupakan Tugas Mulia

Hadir dalam acara tersebut Ketua ICMI Orwil Gorontalo Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, anggota MPR dari Kelompok DPD Abdurrahman Abubakar Bahmid, Sekda Kabupaten Bone Bolango Ir. Ishak Ntoma, Dekan FH Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. Fenty Puluhulawa.

Hadir pula para peserta dari berbagai elemen antara lain, akademisi kampus, mahasiswa, LSM, birokrat daerah, aktivis hukum, aktivis pendidikan, generasi muda milenial dan perwakilan media massa.

Fadel melanjutkan semestinya setelah menerima amanat jabatan, para kepala daerah dan pejabat negara lainnya harus betul-betul meresapi bahwa dirinya akan mengelola banyak uang rakyat yang mesti digunakan hanya untuk kepentingan masyarakat. 

Menurutnya, kalau mereka bisa berpegang teguh kepada moral dan hati nurani dalam menjalankan tugas-tugasnya, maka itu akan menjadi contoh yang baik kepada rakyatnya.

Dalam kesempatan itu, Fadel Muhammad juga menyinggung wacana besar yang selalu muncul dalam setiap kasus korupsi, yakni hukuman mati. 

Menanggapi wacana hukuman mati terutama bagi oknum pejabat yang melakukan korupsi bantuan sosial masyarakat, mantan menteri kelautan dan perikanan itu menegaskan akan mendengarkan terlebih dahulu usulan dari KPK dan para ahli pidana.

"Tanggal 17 Desember nanti pimpinan MPR mau membahasnya, apakah perlu hukuman mati atau seumur hidup untuk kejahatan seperti ini," jelasnya.

Fadel sangat memaklumi banyak masyarakat yang geram sehingga menginginkan hukuman mati bagi pelakunya.  "Saya paham kasus korupsi apalagi terkait bantuan sosial sangat menyakitkan hati rakyat," imbuhnya.

Melihat dampak serius dari kejahatan korupsi ini sangat luarbiasa, Fadel mengajak para kepala daerah dan pejabat negara yang lain untuk tidak mengkhianati kepercayaan rakyat.

"Kontrol dari masyarakat termasuk generasi muda juga penting.  Mari bersama-sama menjaga dan mengawasi agar kasus-kasus korupsi tidak lagi bertambah banyak.  Mari lakukan itu untuk Indonesia tercinta," pungkasnya. (*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler