jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon heran dengan Presiden Joko Widodo masih mempertahankan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang dinilainya telah gagal memimpin kementeriannya.
Menurut Fadli, selama ini BUMN belum menyumbang keuntungan berarti bagi negara. Namun, Rini malah memintakan modal bagi perusahaan pelat merah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) setiap tahunnya. Hal itu jelas tidak sesuai dengan harapan.
BACA JUGA: Kapolri Pastikan Situs Pembuatan Bom Diblokir
“BUMN-BUMN itu harus menguntungkan. Kalau nguntungkan dia menyumbang kepada APBN. Devidennya juga tinggi. Itu namanya berhasil. Kalau sekarang itu gagal namanya. Masa kalau gagal dipertahankan,” kata Fadli saat dihubungi wartawan, Senin (2/11).
Sebelumnya, DPR berhasil mengunci alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) ke sejumlah BUMN dalam Rapat Paripurna DPR, Jumat (30/10) lalu. Rencananya, nilai PMN ke sejumlah BUMN diperkirakan mencapai Rp80 miliar.
BACA JUGA: Setahun Bekerja, Menteri Yuddy Klaim Indeks Reformasi Birokrasi Meningkat
Fadli juga menyatakan telah merekomendasikan agar Presiden mencopot Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN. Itu karena setahun memimpin, BUMN belum menghasilkan apa-apa bagi negara.
“Meneg BUMN baru berhasil kalau menghasilkan profit yang besar dan menyumbang kepada APBN, itu baru namanya Menteri BUMN berhasil,” ujar Fadli.
BACA JUGA: Majikan TKI Dilarang Berikan Gaji Cash, Itulah Jurus BNPTKI untuk...
Namun, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini menyerahkan sepenuhnya apakah tetap pertahankan Rini atau menggantinya dalam rencana Reshuffle Jilid II di mendatang. Karena bagaimanapun perombakan kabinet adalah hak prerogatif Presiden.
“Tapi ya hak prerogatif presiden. Kalau merasa menteri ini hebat ya apa boleh buat. Terserah presiden. Tapi menurut saya itu gagal bukan hebat,” pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setiawan Djody Mimpi Pak Harto
Redaktur : Tim Redaksi