jpnn.com, NUSA DUA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan parlemen dunia harus menghasilkan resolusi yang bisa diterima semua pihak dan objektif dalam upaya mendamaikan konflik bersenjata di Ukraina.
Fadli Zon mengatakan itu saat hari ketiga penyelenggaraan Sidang ke-144 IPU di Nusa Dua, Bali, Selasa (22/3).
BACA JUGA: Puan Maharani Ikut Menyiapkan Sidang Ke-144 IPU di Bali
"Resolusi ini harus diterima semua pihak dan harus objektif dan kemudian sifat IPU, kita (parlemen dunia, red) harus di tengah-tengah dalam upaya perdamaian Rusia dan Ukraina," kata Fadli.
Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu menyebut penting bagi parlemen dunia membuat resolusi yang objektif utamanya demi menghentikan konflik di Ukraina.
BACA JUGA: Pak Mendag, Mafia Minyak Goreng Kapan Diungkap? Rakyat Menunggu
"Ini penting untuk masyarakat parlemen global mendukung upaya menghentikan perang dan melakukan deeskalasi situasi dan memastikan adanya resolusi damai terhadap konflik ini," beber Fadli.
Dia kemudian berbicara tentang dialog dan diplomasi bisa memecahkan konflik apa pun dalam jangka panjang ketika dirinya berbicara tentang resolusi objektif.
BACA JUGA: Nurul Arifin Minta TVRI-RRI Ramaikan Euforia Puncak G20
"Dialog dan diplomasi harus menjadi pendekatan utama dalam memecahkan konflik apa pun untuk mempertahankan perdamaian jangka panjang," beber Fadli.
Anggota Komisi I DPR RI itu juga berbicara tentang bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Ukraina perlu dipermudah dari konflik bersenjata antara negara beribu kota Kiev dengan Rusia.
Menurut dia, bantuan kemanusiaan tidak bisa ditunda dan bisa dilakukan bersamaan dengan menghentikan perang.
"Memastikan semua masyarakat sipil bisa lewat dengan aman," ucapnya.
Legislator Fraksi Partai Gerindra itu pun menyebut Indonesia mengusulkan pembentukan tim setelah berbicara perlunya resolusi objektif menyikapi konflik di Ukraina.
"IPU ini harus membuat satu gugus tugas khusus untuk menangani konflik Ukraina-Rusia karena penting kita punya tindakan kolektif nyata bukan hanya emergency item," beber Fadli. (ast/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Romanchenko Selamat dari Adolf Hitler, Tewas di Tangan Vladimir Putin
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan