Fadli Zon Minta Nusron Tinggalkan Kursi Kepala BNP2TKI

Jumat, 30 September 2016 – 17:46 WIB
Fadli Zon. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Empat parpol sepakat menunjuk Prasetyo Edi Marsudi, sebagai ketua tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat.

Keempat parpol itu adalah PDIP, Golkar, Hanura, dan Nasdem.

BACA JUGA: Catat! Ini Tiga Tahapan Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu

Dalam susunan timses terdapat nama Ketua Bappilu Partai Golkar sekaligus Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. Dia ditunjuk sebagai sekretaris timses.

Masuknya Nusron disayangkan banyak kalangan karena dianggap melanggar undang-undang.

BACA JUGA: Timses Ahok, Dulu Dipimpin Kepala BNP2TKI, Kini Diganti Ketua DPRD DKI

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mendesak Nusron mundur dari kursi Kepala BNP2TKI jika masih ingin menjadi timses dalam Pilgub DKI Jakarta. Selain melanggar UU, kata politikus Partai Gerindra itu, Nusron juga telah mencederai kepercayaan masyarakat.

Sebab, saat ini masih banyak urusan TKI yang masih terbengkalai.

BACA JUGA: Ingin Jadi Anggota KPU-Bawaslu? Bisa Tahan Rayuan Nggak

"Dia (Nusron Wahid) digaji pakai uang rakyat. Jadi harus bertanggung jawab. Kalau tidak, presiden harus bersikap tegas terhadap dia," kata Fadli.

Namun, kritik itu ditanggapi dingin tim sukses Ahok-Djarot.

"Sudah diputuskan, ketua timnya Mas Prasetyo. Pak Nusron juga diakomodir. Beliau sebagai Sekretaris Tim," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono.

Menurut Gembong, tim pemenangan Ahok-Djarot terdiri dari 50-an anggota. Mereka berasal dari empat parpol pengusung.

"Semua parpol pengusung terakomodasi, termasuk Teman Ahok dan jaringan relawan pendukung Ahok lainnya. Yang pasti semua unsur terlibat di tim ini," kata dia.

"Jumlah anggota Tim Pemenangan Ahok-Djarot ini lebih ramping, jumlah sekitar 50-an anggota. Lebih ramping karena ditujukan agar tim bisa bekerja lebih leluasa. Sudah pasti orang-orang yang ada di tim tidak asal main taruh orang dari partai, tapi sesuai kebutuhan kerja dan kapabilitas pengisinya," sambungnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Sebut Pemprov DKI Tak Optimal Realisasikan Program


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler