Fadli Zon Sebut Kemendikbud Disusupi PKI, Almisbat Bereaksi Keras, Singgung Orde Baru

Jumat, 23 April 2021 – 14:52 WIB
Ketua Umum ALMISBAT Hendrik Sirait. Foto: dokumen pribadi for JPNN.COM

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon soal Kemendikbud disusupi PKI memantik reaksi dari Ketua Umum Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) Hendrik D. Sirait.

Hendrik mengatakan bahwa pernyataan itu menunjukkan bahwa mantan wakil ketua DPR tersebut merupakan pendukung setia Orde Baru (Orba) yang ingin mengintervensi Kemendikbud.

BACA JUGA: Soal Nama Tol Layang Japek II, Fadli Zon: Apa Jasa MBZ Bagi Indonesia?

"Waspadai anasir Orde Baru yang ingin mengintervensi Kemendikbud," kata Hendrik dalam keterangannya kepada media, Jumat (23/4).

Menurutnya, Fadli Zon pada Selasa (20/4) di akun pribadinya di Twitter membuat pernyataan publik bahwa Kemendikbud disusupi PKI.

BACA JUGA: Saran ALMISBAT untuk Pemerintahan Jokowi Hadapi Tahun Kerbau Metal

Selain itu, kata Hendrik, Fadli juga menuding Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid ingin membelokkan sejarah.

Menurutnya, pernyataan Fadli Zon itu didukung pula oleh anggota DPR RI asal PKS Abdul Fikri Faqih, yang mengajak publik mewaspadai upaya pembelokkan sejarah oleh pihak-pihak tertentu.

BACA JUGA: Politikus PKS Mencurigai Mas Nadiem dan Dirjen Kemendikbud

Hendrik mengatakan inti dari serangan Fadli Zon di publik terhadap Kemendikbud berkisar soal posisi Hilmar Farid yang membela sejarah versi PKI.

Fadli, kata dia, memberi ilustrasi bahwa Hilmar ingin membelokkan sejarah kelam atas kudeta dan pembantaian terhadap para Jenderal TNI di tahun 1965 silam.

Fadli juga menyatakan bahwa Hilmar menyalahkan Orde Baru dan TNI dalam peristiwa itu.

Tidak hanya itu, Fadli Zon juga menyoroti hilangnya nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dari buku sejarah versi Kemendikbud yang sudah diklarifikasi dipublik oleh Hilmar Farid.

Dari berbagai pernyataan Fadli Zon itu, Hendrik melihat dengan gamblang posisi politik yang bersangkutan di ranah publik.

"Pernyataannya itu secara jelas mengindikasikan bahwa Fadli pendukung setia rezim Orde Baru," kata Hendrik.

Menurut dia, hal itu sekaligus memperlihatkan bahwa anasir-anasir Orde Baru masih eksis hingga saat ini.

Dia menegaskan fakta yang tak terbantah bahwa Fadli Zon tidak pernah bersikap kritis sema sekali terhadap rezim Orde Baru.

Dengan demikian, menjadi jelas pula bahwa posisi politik Fadli Zon bersama para pendukungnya berlawanan secara diametral terhadap amanat Gerakan Reformasi 1998.

Harus dicatat bahwa Gerakan Reformasi 1998 merupakan manifestasi sikap rakyat Indonesia yang menolak rezim Orde Baru, yang terbukti melakukan penindasan.

Melalui wacana Kemendikbud kesusupan PKI, kata dia, Fadli Zon beserta kelompok pendukungnya memang bermaksud menancapkan pengaruhnya di kementerian itu untuk mengembalikan sejarah sebagaimana yang ditulis rezim Orde Baru.

"Tergambar dengan jelas bahwa proyek politik yang mereka usung adalah ingin membatalkan proses reformasi di segala bidang sebagaimana yang diperjuangkan Gerakan Reformasi 1998," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan manuver Fadli Zon Cs yang jelas-jelas anti-reformasi itu harus disikapi secara kritis.

Selain itu, Hendrik menyebut hal itu juga merupakan catatan bagi semua anak bangsa bahwa anasir-anasir Orde Baru ternyata belum punah.

"Oleh karena itu, sikap waspada terhadap setiap gerakan pro Orde Baru dalam berbagai manfestasinya tetap diperlukan," kata Hendrik. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler