Fadli Zon Sesalkan Pernyataan Mahfud MD yang Bikin Panas

Senin, 29 April 2019 – 19:52 WIB
Mahfud MD bersama Mbah Maimun Zubair di Apel Merah Putih. Foto: dari Twitter @ mohmahfudmd

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik pernyataan Mahfud MD, yang menyebut istilah "provinsi garis keras". Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menilai apa yang diucapkan 

Mahfud MD tersebut seperti menorehkan luka baru di atas luka yang lama. Menurut Fadli, Mahfud bukan mempersatukan, tetapi malah memecah belah.

BACA JUGA: Ulama Penyokong Prabowo Siapkan Ijtimak Lagi Minus Ustaz & Kiai Pendukung Jokowi

"Sangat disayangkan Pak Mahfud MD bicara seperti itu," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin (29/4).

BACA JUGA : Fadli Zon Sebut Omongan Mahfud MD Bodoh, Yunarto Wijaya Nimbrung

BACA JUGA: Update Real Count KPU Pilpres 2019: Mampukah Prabowo – Sandi Menyalip?

Meskipun Mahfud sudah mengklarifikasi, Fadli menuturkan bahwa orang bisa menangkap maksud pernyataan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu dengan berbeda-beda.

BACA JUGA : Mahfud MD: Jangan Pilih Pemimpin yang Menjual Agama

BACA JUGA: Komisioner Ombudsman Minta Prof Mahfud Tobat

 

Menurut Fadli, yang dimaksud garis keras dalam terminologi dan situasi sekarang itu bisa berbeda.

"Kalau dianggap keras, apalagi yang dicontohkan itu adalah ada peristiwa-peristiwa bersejarah di masa lalu, bagaimana itu dipisahkan dari persoalan keagamaan dan etnisitas," ujarnya.

BACA JUGA : Fadli Zon: Yang Bilang Pemilu Baik Otaknya Harus Diperiksa

Menurut Fadli, ini bukan pengalihan isu, tetapi persoalan prinsipil. Dia menyesalkan Mahfud yang juga pimpinan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP bisa mengeluarkan pernyataan seperti itu.

"Masa seorang ketua BPIP bisa begitu. Saya kira saya dari awal mengatakan badan ini (BPIP) tidak perlu. BPIP yang diketuai Pak Mahfud ini dibubarkan saja," kata anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, itu.

Sebelumnya, pernyataan Mahfud dalam video wawancara berdurasi 1 menit 20 detik dengan salah satu televisi swasta viral di media sosial.

Pernyataan yang menyinggung provinsi garis keras itu langsung direspons BPN Prabowo - Sandi, itu.

"Kemarin itu sudah agak panas dan mungkin pembelahannya sekarang kalau lihat sebaran kemenangan ya mengingatkan kita untuk lebih sadar segera rekonsiliasi. Karena sekarang ini kemenangan Pak Jokowi ya menang dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun. Tapi kalau lihat sebarannya di beberapa provinsi-provinsi yang agak panas, Pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi tempat kemenangan Pak Prabowo itu adalah diidentifikasi yang dulunya dianggap provinsi garis keras dalam hal agama misal Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan sebagainya, Sulawesi Selatan juga. Saya kira rekonsiliasinya jadi lebih penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu," ucap Mahfud. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Maaf Pak Maruf, Sandiaga Masih Fokus Kawal Perhitungan Suara


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler