jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak ingin gegabah memutuskan memilih calon presiden (capres) antara Joko Widodo atau Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Dia menegaskan, daftar nama presiden itu sebenarnya sudah ada di langit dan tidak bisa diubah. “Itu sudah dipilih sama Tuhan. Karena itu, santai saja,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/2).
BACA JUGA: Hina Buya Syafii dan Polri, Pendukung Habib Rizieq Dibekuk
Namun, dari sejumlah nama capres dan cawapres yang sudah ditetapkan PKS, Fahri mendukung Anis Matta. Dia menegaskan mendukung Anis Matta sebagai capres, bukan cawapres.
Fahri juga mengaku mendapat kabar dari banyak kader PKS di Indonesia yang menginginkan Anis Matta menjadi capres. “Capres dulu, jadi PKS jangan pada kesemsem pengin jadi wakil,” ungkapnya.
BACA JUGA: OTT KPK Sasar Petahana di Pilkada, Fahri Hamzah Jadi Curiga
Dia juga mendengar sekarang ini sudah ada gerakan calon dari PKS ingin menjadi wakil cawapresnya Jokowi. Fahri pun mengaku tidak setuju dengan rencana itu. “Padahal lagi mencalonkan orang jadi capres. Capres dong, gagah,” ujarnya.
Dia menambahkan, PKS ini adalah generasi reformasi. Sudah seharusnya menampilkan kadernya untuk bersaing menjadi capres. “Pak Jokowi saja berani jadi presiden, masa yang lain tidak berani. Nah, makanya saya dukung Pak Anis,” ujar dia.
BACA JUGA: PKS Berkhidmat untuk Rakyat dengan Tiga Pro
Fahri mengatakan, biarkan dulu para tokoh-tokoh mengeluarkan pemikiran-pemikirannya maupun ide-ide untuk membawa republik ini menjadi lebih baik lagi ke depan. “Saya pengin tahu isi otaknya orang-orang ini, ada tidak isi otak kalian ini. Jangan menempel sama orang tapi isi otaknya tidak dikeluarkan, rakyat rugi jadinya,” katanya.
Karena itu, Fahri mengajak para tokoh menjadi capres dan berbicara terbuka di hadapan publik. Misalnya, kata dia, harus berani terang-terangan menantang Jokowi sebagai capres.
“Saya sudah menantang Jokowi, saya bilang dalam banyak hal Pak Jokowi mengalami kegagalan yang cukup fatal. Nah, dalam perdebatan capres harus dipertanggungjawabkan,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasal Penghinaan Hidup Lagi, Presiden Jadi Kayak Penjajah
Redaktur & Reporter : Boy