jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menganggap waktu kampanye Pemilu 2024 tidak ideal.
Sebab, pemerintah dengan DPR menyepakati durasi kegiatan politik itu hanya 75 hari.
BACA JUGA: Sindir Ketum Parpol di KIB, Fahri Hamzah Sebut Orang Bingung
"Seharusnya, setahun itu (masa kampanye, red)," kata Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6).
Fahri Hamzah menilai, waktu setahun bisa dipakai tokoh yang maju Pileg dan Pilpres 2024 untuk sosialisasi mengenalkan ide dan program.
BACA JUGA: Siapa Capres dari Gelora? Fahri: Saya Pantas Jadi Presiden
Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan kampanye turut melibatkan stasiun televisi, sebab debat antara para kandidat sebaiknya disiarkan langsung demi melihat isi kepala calon pemimpin.
"Kampanye itu seharusnya panjang biar orang berdebat karena demokrasi itu adalah adu pikiran," ujar pria kelahiran Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
BACA JUGA: Puan Ingatkan Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Pemilu 2024
Fahri Hamzah merasa durasi kampanye yang pendek seperti 75 hari hanya menghadirkan politik praktis.
Dia khawatir proses perkenalan dipangkas dengan cara pemberian sembako dari kandidat kepada konstituen.
"Kalau sedikit begitu, ya, banyak nanti orang tukar hadiah, bansos, dan oleh-oleh baliho," imbuh Fahri Hamzah. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Bersama KPU Ikuti Rapat Anggaran Pemilu 2024 dan Masa Kampanye, Ini Hasilnya
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Aristo Setiawan