Fahri Hamzah Menyapa Hadi Pranoto, Menulis Kalimat Sindiran Menohok

Senin, 03 Agustus 2020 – 09:00 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Foto: dokumentasi pribadi for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI (2014-2019) Fahri Hamzah ikut mengomentari polemik tentang sosok Hadi Pranoto, yang mengklaim telah menemukan obat herbal untuk pasien COVID-19 saat diwawancarai musisi Herdian Aji Prihartanto alias Anji.

Pagi ini, Senin (3/8), Fahri menyapa Hadi Pranoto yang disebut Anji bergelar profesor itu.

BACA JUGA: Via Vallen Akhirnya Minta Maaf, Ternyata Bukan Hadi Pranoto

"Pagi, apa kabar Hadi Pranoto?" tulis Fahri melalui akun Twitternya.

Dalam postingannya, wakil ketua umum Partai Gelora Indonesia itu menyindir para saintis atas kemunculan Hadi Pranoto dan polemik yang telah ditimbulkannya.

BACA JUGA: Video Wawancara Anji dan Hadi Pranoto Hilang dari YouTube, Ternyata

"Di negeri yang para saintis terkurung di ruang lab tanpa juru bicara. Maka yang akan tampil menjawab persoalan adalah dukun atau “Prof” Hadi Pranoto," tulis Fahri.

Selain itu, politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut juga tidak ingin di tengah-tengah kerja senyap para peneliti, tiba-tiba muncul berita soal vaksin impor sudah masuk.

BACA JUGA: Kabar Terbaru soal Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri, Alhamdulillah

"Entah apa yang dilakukan para peneliti kita di lab, tak ada kabar, nanti tiba-tiba keluar berita, “vaksin impor sudah tiba!”. Lah, kirain lagi bikin sendiri diam-diam ternyata enggak ngapa-ngapain. Lalu muncullah harapan palsu dari mana-mana. Pada bahlul sih!" tulisnya.

Maka dari itu, mantan politikus PKS tersebut mendorong agar para peneliti tanah air untuk bicara ke publik mengenai apa yang mereka kerjakan dan bagaimana progresnya.

"Kalau para saintis ada jubir-nya maka bicaralah sekarang. Progres apa yang sudah kita capai dalam menjawab tantangan pandemi ini. Bangsa ini ingin mendengar. Apa semua pada kapok dengan kasus vaksin flu burung dulu?" kata Fahri.

Terakhir, dia mengingatkan bahwa yang diperlukan bangsa ini sekarang adalah persatuan.

Sebab, dia tidak bisa membayangkan bangsa yang besar dan kuat ini tampak tak berdaya menghadapi pandemi Covid-19..

Apalagi, sumberdaya Indonesia begitu banyak, hutannya lebat, laut dan darat adalah sumber herbal dan obat.

Belum lagi para sarjana dan peneliti yang dimiliki bangsa ini juga hebat-hebat.

"Maka, yang diperlukan hanyalah tenaga pemersatu ke depan. Ini kunci! Ilmuan harus bersatu dan berada di depan. Jangan biarkan politisi mendominasi percakapan soal pandemi ini," tandasnya. (fat/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler