jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengungkap sejumlah catatannya yang krusial selama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) berkuasa. Ia menilai Jokowi bisa merusak tatanan demokrasi yang sudah terbangun sejak pemerintahan sebelumnya setelah reformasi.
Catatan krusial yang dimaksud Fahri adalah para pembantu Jokowi tidak memberikan kontribusi positif untuk pemerintahan Jokowi.
BACA JUGA: Membusuk, Jenazah Korban AirAsia Terpaksa Dievakuasi Lewat Darat
"Seharusnya ada evaluasi kinerja 100 hari pemerintahan Jokowi. Ini mutlak dan menjadi hak publik untuk mengetahuinya. Kondisi ini masih ditambah dengan para pembantu Jokowi yang kerap melakukan tindakan kontraproduktif terhadap pemerintahan Jokowi yang ujung-ujungnya bisa merusak demokrasi," kata Fahri Hamzah, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/1).
Contohnya lanjut Fahri, Jokowi memerintahkan para menterinya tidak menanggapi undangan DPR ketika pemerintahan baru terbentuk. "Cara berpikir Jokowi yang menganggap DPR sebagai lawan itu keliru. Lawan DPR itu sesungguhnya sesama anggota Dewan," ujar Fahri.
BACA JUGA: Jokowi Pertimbangkan Cari Juru Bicara, Siapa Mau?
Selain itu, langkah Jokowi yang menaikan dan menurunkan harga BBM tanpa berkonsultasi dengan DPR. "Langkah kontroversi juga menaikan harga BBM disaat harga BBM dunia turun dan kita masyarakat mempertanyakan apakah benar harga BBM itu masih disubsidi?," tanya Wasekjen PKS itu. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Hari Kesepuluh, 39 Jenazah Ditemukan, 16 Teridentifikasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Ingatkan Kemenhub Berempati pada Korban AirAsia QZ8501
Redaktur : Tim Redaksi