jpnn.com, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali ke Indonesia, Kamis (22/2), setelah kurang lebih 10 bulan menjalani perawatan mata di rumah sakit Singapura.
Kembalinya Novel ke tanah air disambut suka cita para kolega dan pendukungnya yang tetap setia pasca-penyiraman air keras yang menimpa purnawirawan Polri itu April 2017 lalu.
BACA JUGA: Saudaraku Novel, Engkau Bukan Selebriti..
Bagi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, kepulangan Novel ini bisa membuat situasi lebih jelas, serta supaya proses identifikasi perkara bisa lebih baik.
“Jadi, kami ucapkan selamat datang kepada Tuan Novel Baswedan,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/2).
BACA JUGA: Novel Pulang Kasus Belum Tuntas, yang Rugi Pemerintah
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengimbau Markas Besar Kepolisian agar merekrut kembali Novel yang sudah mundur sebagai anggota Polri.
Paling tidak, lanjut Fahri, Mabes Polri bisa merekrut Novel menjadi staf ahli.
BACA JUGA: Begini Gaya Novel Baswedan Tiba di KPK
“Kalau dia sudah tidak punya waktu karena pensiun, paling tidak direkrut sebagai staf ahli,” ujar Fahri.
Dia menambahkan di Mabes Polri nanti Novel dikenalkan kembali tata cara kerja dan reformasi yang dilakukan Korps Bhayangkara tersebut.
“Sehingga jarak antara KPK dengan Mabes Polri tidak jauh,” ungkapnya.
Menurut Fahri, usulan mengajak Novel kembali lagi ke Mabes Polri sangat konstruktif sehingga bisa saling melihat bagaimana cara bekerja.
Dia menambahkan, hal itu juga akan menandakan lembaga negara saling bersatu.
“Kalau terus begini, saling meniadakan, saling menjelekkan, saling meragukan, tidak tidak ada manfaat dan merusak secara terus menerus persatuan sebagai lembaha negara yang menyelesaikan persoalan negara,” paparnya.
Menurut Fahri, Mabes Polri tidak usah pasif, minder dan khawatir. Sebaiknya, Mabes Polri rekrut saja orang-orang seperti Novel Baswedan.
“Lebih bermanfaat orang idealis seperti Novel ini di Polri daripada di KPK. Jadi, ya undang saja “eh Novel gabung sama kita (Polri), kerja sama kita”. Memangnya Polri tidak memberantas korupsi apa?” katanya.
Dia menegaskan, Polri jangan melepas orang seperti Novel. Menurut Fahri, Novel yang idealis saat ini dilepas tapi kemudian dipegang sama orang-orang yang tidak benar.
“Panggil saja, ya kan. Tidak usah terus menerus dipakai bermanuver politik. Gabung saja di Mabes Polri,” ungkapnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maaf, Novel Tak Bisa Langsung Bekerja di KPK
Redaktur & Reporter : Boy