jpnn.com, JAKARTA - Buku berjudul “Mengapa Indonesia Belum Sejahtera” karya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah diluncurkan hari ini di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, DPR RI.
Fahri mengatakan ide buku ini muncul dari kegelisahannya sejak lama. “Pada tahun ke-4 sebagai Wakil Ketua DPR yang membidangi kesejahteraan rakyat, saya perlu meninggalkan warisan tentang tugas yang saya jalani, dan ini baru buku pertama dari beberapa buku berikutnya dengan tema sama,” kata Fahri.
BACA JUGA: Komisi VIII Dorong Pemerintah Wujudkan Sekolah Ramah Anak
Dalam acara peluncurannya, buku dibedah oleh ekonom Dr. Fuad Bawazier, Guru Besar IPB Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri dan Tenaga Ahli Kesra DPR RI Gianto.
Dalam diskusi yang dimoderatori Dr. Saleh Partaonan Daulay (Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN) terungkap bahwa kesalahan umum dalam memandang dan memahami persoalan kemiskinan di Indonesia.
BACA JUGA: Tahura Bukit Soeharto Harus Bebas Penambangan Ilegal
Di antaranya soal garis batas kemiskinan yang labil dan sangat memungkinkan pemerintah melakukan “lying by statistics” (pembohongan publik melalui data statistik)
Buku “Mengapa Indonesia Belum Sejahtera - Sebuah Upaya Merekonstruksi Makna dan Indikator Kesejahteraan” berisi kritik atas perhitungan pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic Bruto) yang selama ini disalahpahami sebagai alat ukur kesejahteraan dan kritik atas pengukuran kemiskinan yang diterapkan di Indonesia.
BACA JUGA: Komisi IV Dorong Produk Dalam Negeri Tanggulangi Karhutla
“Apa yang kita lihat di masyarakat, kemiskinan, pengangguran, rendahnya pendidikan adalah kontras dari megahnya indikator-indikator ekonomi yang kita punya,” sambung Fahri.
Fahri telah menulis empat judul buku sebelumnya yang berhubungan dengan fungsi dan tugasnya saat itu ketika menjabat posisi di berbagai komisi.
Tercatat buku sebelumnya berjudul “Negara, Pasar dan Rakyat”, “Demokrasi, Transisi Korupsi”, “Negara, BUMN dan Kesejahteraan Rakyat” dan “Kemana Ujung Century” yang ditulisnya saat aktif di Pansus Bank Century. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Minta Gempa Lombok jadi Bencana Nasional
Redaktur & Reporter : Natalia