jpnn.com, JAKARTA - Mantan pendiri Presidium Alumni 212, Faizal Assegaf menilai reuni akbar 212 sebagai agenda berbau politik yang dimanfaatkan salah satu tim pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden untuk ajang kampanye. Seperti diketahui, aksi reuni akbar 212 akan digelar di Monas pada Minggu (2/12).
Faizal pun mengimbau agar para anggota alumni 212 untuk segera insaf. Apalagi menurutnya, Presiden Joko Widodo sudah menaungi serta mengayomi berbagai unsur di masyarakat dan umat.
BACA JUGA: Kapitra Bikin Aksi Tandingan, Fahri: Ini Bukan Momen Politik
“Mereka jangan melakukan politik kardus. Karena Jokowi sudah milik umat,” ujar Faizal dalam siaran tertulisnya, Kamis (29/11).
Faizal melanjutkan, gerakan 212 saat ini tidak membawa pengaruh yang signifikan di masyarakat. “Karena saat ini 90 persen (masyarakat) lebih mendukung Jokowi. Tingkat kesadaran masyarakat sudah tinggi. Apalagi dengan hadirnya KH Ma’ruf Amin yang menjadi milik umat. Kalau pun ada isu hanya di media sosial saja,” jelasnya.
BACA JUGA: Panitia Reuni 212 Siapkan Area Khusus Nonmuslim
Lanjut Faizal, tidak ada dasar yang jelas dari reuni akbar tersebut karena pada saat gerakan ini dilakukan oleh umat Islam tujuannya mengenai kasus penistaan agama Ahok. Dan kasus itu pun sudah selesai dan sesuai dengan tujuan memenjarakan Ahok.
Dia juga menyayangkan pihak-pihak yang menjadikan aksi mulia gerakan 212 itu malah menjadi bungkusan untuk berpolitik (kampanye). (jpnn)
BACA JUGA: Kapitra Targetkan 4 Juta Orang demi Tandingi Reuni Akbar 212
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapitra Siapkan Aksi Tandingan untuk Saingi Reuni Akbar 212
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh