jpnn.com, JAKARTA - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sempat terpuruk di awal musim. Namun, pasangan ranking enam dunia itu perlahan bangkit dan menemukan ritme terbaiknya.
Pada awal 2022, Fajar/Rian kerap kali kandas di babak awal sejumlah turnamen, seperti di German Open dan All England.
BACA JUGA: Memalukan, Begini Duduk Perkara Cekcok Thomas Tuchel dan Antonio Conte
Namun, setelah kegagalan tersebut, pasangan berkaronim FajRi itu mampu merebut tiga gelar juara dan empat kali menjadi runner up.
Catatan di atas membuat Fajar/Rian untuk sementara menjadi ganda putra Indonesia tersukses di musim ini.
BACA JUGA: Gegara Jabat Tangan, Thomas Tuchel dan Antonio Conte Terlibat Perseteruan
Pelatih Ganda Putra Indonesia, Aryono Miranat menyebut gelar Swiss Open 2022 menjadi awal kebangkitan FajRi.
Setelah naik podium tertinggi turnamen Super 500 itu, penampilan Fajar/Rian melonjak drastis.
BACA JUGA: Thomas Tuchel Beber Penyebab Cekcok dengan Antonio Conte, Geram Karena Ini
"Kepercayaan diri mereka mulai tumbuh setelah menang di Swiss Open 2022. Sejak saat itu, mereka lebih matang dalam bermain," ungkap Aryono dalam konferensi pers virtual.
Fajar Alfian di sisi lain, menyebut kegagalan pada awal musim menjadi motivasi tersendiri baginya dan Rian untuk segera bangkit.
Sebab, lanjut Rian, persaingan di sektor ganda putra memang sangat ketat, bahkan dengan sesama wakil Indonesia sendiri.
"Hasil kurang baik di awal tahun jadi motivasi lebih bagi kami. Apalagi kami juga bersaing dengan tujuh ganda putra Indonesia. Tentu, kami ingin menunjukkan yang terbaik,"
"Sekarang, kami mencoba merubah pola pikir, yakni bagaimana bermain lebih baik. Menang kalah urusan berikutnya," ungkap Fajar.
Turnamen terdekat yang bakal diikuti Fajar/Rian ialah Kejuaraan Dunia 2022 yang berlangsung di Jepang pada 22 hingga 28 Agustus mendatang.
Mereka mendapat bye, dan langsung lolos ke babak kedua. Nantinya, Fajar/Rian akan menantang pemenang laga Hiroki Okamura/Masayuki Onodera (Jepang) vs Manu Attri/B. Sumeeth Reddy (India).(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib