jpnn.com, MEDAN - Polda Sumatera Utara mengungkap fakta baru terkait kasus vaksin kosong yang diduga disuntikkan saat acara vaksinasi di SD Wahidin, Medan.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengungkapkan jumlah korban yang diduga mendapat suntikan vaksin kosong itu bertambah menjadi empat orang.
BACA JUGA: Setelah Minta Maaf, Dokter di Medan Kini Bantah Suntik Vaksin Kosong kepada Siswa
"Dua anak dan dua orang tua saat vaksinasi itu," ungkap Kombes Hadi, Senin (24/1).
Mantan Kapolres Biak itu menjelaskan penanganan kasus tersebut sekarang sudah diambil alih Polda Sumut dari Polres Pelabuhan Belawan.
BACA JUGA: 7 Fakta Soal Dokter yang Menyuntikkan Vaksin Kosong Kepada Siswa
"Proses penyidikannya ditarik ke Polda Sumut," tegasnya.
Kombes Hadi menyampaikan kasus vaksin kosong sedang ditangani oleh Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sumut.
BACA JUGA: IDI Turun Tangan Terkait Oknum Dokter Menyuntikkan Vaksin Kosong
"Ditreskrimum dan Ditkrimsus nanti yang akan mendalami lebih jauh," ujarnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus tersebut.
Sejumlah saksi juga turut diperiksa.
"Sudah ada 13 orang saksi yang sebelumnya diperiksa oleh Polres Pelabuhan Belawan, empat di antaranya adalah dua orang tua korban dan dua anak yang diduga menjadi korban," beber Kombes Hadi. (mcr22/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Finta Rahyuni