JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan belum sanggup mencetak kenaikan. Indeks menipis 9,854 poin (0,24 persen) ke level 4.031,705 dan Indeks LQ 45 berkurang 1,703 poin (0,24 persen) ke level 695.107 pada penutupan perdagangan, Senin (26/3).
Managing Research PT Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, mengatakan sentimen terhadap indeks memang beragam. "Di satu sisi investor masih merespon negatif dari global terutama terhadap penurunan ekonomi Tiongkok. Beberapa bursa utama Asia melemah karena perlambatan itu," ujarnya, kemarin.
Di sisi lain, data perekonomian di Jerman positif sehingga membuat bursa di Eropa mayoritas dibuka naik pada perdagangan kemarin sore. Diharapkan kenaikannya bertahan sampai dengan penutupan. "Jika bursa Amerika Serikat juga ternyata naik maka akan menjadi sentimen positif dan ada peluang IHSG"rebound"tipis besok (hari ini)," tuturnya.
Meski begitu, menurutnya, secara teknikal IHSG masih dalam posisi"overbought"sehingga masih berpotensi dilanda profit taking. Namun kalaupun terjadi pelemahan diperkirakan tidak akan terlalu dalam.
Prediksi demonstrasi kenaikan harga BBM bersubsidi juga dinilai tidak terlalu berpengaruh. Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4,015-4,024 dan resistance 4,038-4,045. Masih ada peluang kenaikan di saham GGRM, BSDE, SSIA, MBSA, dan AKRA pada hari ini.
Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 98.977 kali pada volume 6,583 juta lot saham senilai Rp 3,824 triliun. Sebanyak 92 saham naik, sisanya 177 saham turun, dan 85 saham stagnan. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 336,914 miliar di seluruh pasar.
Bursa di Asia pada penutupan perdagangan kemarin; Indeks Komposit Shanghai menguat 1,06 poin (0,05 persen) ke level 2.350,60. Indeks Hang Seng naik tipis 0,06 poin (0,00 persen) ke level 20.668,86. Indeks Nikkei 225 naik 6,77 poin (0,07 persen) ke level 10.018,24. Indeks Straits Times menipis 4,08 poin (0,14 persen) ke level 2.986,00.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indeks Berpotensi Menguat Lagi
Redaktur : Tim Redaksi