Dia mengaku, berkiprah di Indonesia harus menyiapkan kesabaran dan mental yang kuat. “Satu hal yang saya pelajari di Indonesia adalah sebagai pemain, suporter, maupun pelatih harus sangat bersemangat. Di Indonesia, Anda juga harus menjadi pelatih profesional yang bermental kuat,” ungkap Petar.
“Semuanya faktor mental. Karena ketika Anda tidak memiliki karakter kuat, Anda tidak memiliki kesempatan untuk bertahan lebih lama di kancah sepak bola Indonesia. Ini adalah pengalaman baru bagi saya,” katanya seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Sabtu (20/10).
Meski demikian, Petar mengaku tidak akan menyerah dengan keadaan tersebut. Ia sudah sangat senang, apalagi setelah melihat kerja kerasnya dalam setahun menangani PSM terbilang sukses.
Eks pelatih timnas Georgia U-21 itu, membawa PSM menempati peringkat enam IPL musim lalu. Tetapi yang utama dari itu, pelatih berkumis tebal itu sukses mengasah dan mengorbitkan pemain-pemain muda menjadi seorang bintang. “Saya pikir, semua orang di Makassar melihat bahwa sebagai pelatih, saya bukanlah orang yang muda menyerah begitu cepat,” tandas mantan pelatih Bali Devata ini. (ram)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nil Sudah Kontak Bambang Pamungkas Cs
Redaktur : Tim Redaksi