FAO: Pertanian Indonesia Luar Biasa

Jumat, 23 April 2021 – 18:11 WIB
Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Indonesia Richard Trenchard bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Kementan.

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Indonesia Richard Trenchard mengatakan bahwa di masa sulit seperti pandemi Covid-19 sekarang ini, sektor pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi positif.

Dia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dan patut dihargai.

BACA JUGA: Trenchard: FAO Apresiasi Penurunan Tingkat Deforestasi Indonesia pada Masa Pemerintahan Jokowi

Selama pandemi Covid-19, peran sektor pertanian di Indonesia cukup signifikan.

Sebab, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian meningkat sekitar 2,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year).

BACA JUGA: Data FAO: Mekanisasi Pertanian Indonesia Naik Pesat

"Pertanian Indonesia dapat terus bergerak maju karena kolaborasi dan kebersamaan dari seluruh stakeholder untuk mendukung ketahanan pangan," ujarnya.

Richard menegaskan pertanian Indonesia luar biasa.

BACA JUGA: Mentan Syahrul: Pertanian Berkembang di Tangan Generasi Muda

Dia bisa melihat betapa jutaan perempuan dan laki-laki bisa bekerja di sektor pertanian.

Petani didukung pemerintah, baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten.

Richard juga melihat peran serta perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan juga sektor swasta yang terus mendorong pertumbuhan pertanian di negara ini.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi perhatian dan kontribusi yang diberikan oleh FAO bagi pembangunan pertanian Indonesia.

“Kami mengapresiasi support yang telah diberikan, lebih dari 650 proyek dan program kerja sama, dan dukungan lebih dari 1600 tenaga ahli dan konsultan internasional dan nasional sangat membantu untuk pembangunan pertanian Indonesia” kata Syahrul di depan Richard Trebchard.

Mentan Syahrul menyampaikan jurus-jurus pertanian mampu menjadi tulang punggung saat pandemi Covid-19 melalui 5 Cara Bertindak (CB), sebagai bentuk kebijakan dalam menjaga ketahanan pangan untuk meningkatkan produksi yang berdaya saing dengan dukungan penyediaan sarana prasarana melalui teknologi melalui.

“Kami senang saat mendapati bahwa 5 CB yang kami upayakan ternyata sejalan dengan Lima Jalur Aksi (5 Action Tracks) yang dikembangkan oleh PBB untuk Food System Summit,” ungkap Mentan Syahrul.

Dia menambahkan untuk menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, Kementan mengembangkan beberapa kebijakan di antaranya meningkatkan kapasitas produksi, mengembangkan diversifikasi pangan lokal, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik, mengembangkan pertanian modern.

“Serta meningkatkan ekspor komoditas pertanian,” kata Mentan yang sebelumnya mengikuti pertemuan tingkat para menteri Asia Timur dan Wilayah Pasifik yang dilaksanakan secara virtual, Jum’at (23/4)

Dukungan FAO, kata Richard, yang selama ini dilakukan yaitu dukungan penguatan sistem pangan dan pertanian keluarga yang dilakukan dengan Badan Ketahanan Pangan, penguatan aspek kesehatan hewan dan sektor peternakan melalui Ditjen Peternakan dan kesehatan Hewan, juga percepatan digitalisasi sektor pertanian melalui kerja sama e-Agriculture seperti yang dikembangkan bersama Pusdatin dan Badan Litbang Pertanian. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler