jpnn.com - BANDUNG - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyayangkan terjadinya perusakan sejumlah fasilitas umum hingga bank swasta saat aksi demonstrasi penolakan pengesahan RUU TNI di Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat (21/3) malam. Beberapa fasilitas umum hingga kantor bank swasta mengalami kerusakan cukup besar.
Farhan mengatakan bahwa massa aksi yang berulah dengan merusak fasilitas umum (fasum) dan kantor bank swasta di Bandung, itu diduga ditunggangi oleh kelompok anarkistis. Kelompok inilah yang menyampaikan ketidakpuasannya dengan cara melakukan perusakan.
BACA JUGA: Demo Tolak RUU TNI di Bandung Sempat Ricuh, Polisi: Saat Ini Sudah Kondusif
"Dari hasil laporan yang kami terima, demo yang diduga karena ada kelompok anarkis yang menungganginya rupanya ini memang ekspresi ketidakpuasan kesepakatan demo yang dibubarkan," kata Farhan ditemui di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Sabtu (22/3).
Dia menambahkan bahwa persoalan keamanan dan ketertiban masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah, agar kegiatan demo tidak lagi jadi ajang orang-orang yang ingin melampiaskan ekspresinya dengan merugikan orang lain. Farhan menegaskan kelompok yang berbuat pun harus ditindak secara hukum.
BACA JUGA: Gedung Bank di Bandung Terbakar saat Terjadi Kericuhan Demo Tolak RUU TNI
“Kami tidak pernah anti-unjuk rasa. Kami tidak pernah mendorong adanya kekerasan. Itu sebabnya, ketika ada kelompok yang melakukan tindakan anarkis malah ekspresi demokrasinya merusak, mau tidak mau hukum harus ditegakkan," paparnya.
Lebih lanjut Farhan mengatakan Pemerintah Kota Bandung ke depannya akan lebih ketat lagi dalam mengawal aksi demo yang digelar kelompok tertentu. Dia mengatakan jangan sampai demo yang seharusnya menyuarakan aspirasi, disusupi oleh kelompok-kelompok anarkistis yang menginginkan kericuhan. "Kami bersama seluruh aparat hukum berdiri di atas hukum dan atas nama hukum," ungkap Farhan.
BACA JUGA: Polisi Selidiki Perusakan Hana Bank oleh Massa Demo Tolak RUU TNI
"Kalau ada demo lagi, sebaiknya jangan membiarkan kelompok pendemo terlalu terbuka, jaga dengan baik jangan sampai disusupi kelompok anarkis," katanya.
Sebelumnya, bangunan milik bank swasta, yakni Hana Bank, diduga dibakar dan dirusak oleh massa aksi yang menolak pengesahan RUU TNI.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku pembakaran dan perusakan bank itu. (mcr27/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina