Saat membacakan nama-nama anggota DPD yang masuk Tim Ad-Hoc Tatib MPR, Muhammad Asri tidak menyebut Farhan Hamid sebagai pimpinan MPR yang dihormati
BACA JUGA: Andi Mallarangeng Siap Jadi Menpora
Padahal satu-persatu tiga pimpinan MPR lainnya, minus Lukman Hakim Saefudin yang tidak hadir, saat mengawali pembacaan itu disebutkan namanya, mulai dari Taufik Kiemas, Melani Leimena Suharli hingga Hajriyanto Tohari."Saya tidak menyebutnya, karena memang sesuai dengan rapat DPD dia (Farhan Hamid, Red) tidak diakui
BACA JUGA: Purnomo tak Tahu Alutsista
Anggota DPD asal Sulawesi Barat itu pun memastikan dirinya tak akan menghadiri pelantikan Presiden RI, Selasa (20/10) besok, di Sidang Paripurna MPR, sebagai bentuk penolakan terhadap kepemimpinan Farhan Hamid.Namun, Muhammad Asri tidak bisa memastikan berapa jumlah anggota DPD yang tidak akan hadir dalam pelantikan presiden itu
BACA JUGA: Legislator Baru Lebih Pemalas
"Itu hak prerogatif dari teman-teman," tambahnya.Yang jelas, Ketua DPD RI Irman Gusman dan Wakil Ketua DPD Laode Ida, memastikan diri untuk ikut menghadiri pelantikan presiden-wapres ituMereka bahkan menegaskan bahwa pelantikan presiden dan wapres adalah sebuah agenda kenegaraan yang sakral, yang tidak boleh dicederai oleh siapapun"Kami tidak ada masalah dengan pemerintah maupun MPR RIKasus Farhan Hamid hanya masalah internal DPDJadi, kami akan menghadiri pelantikan presiden dan wapres," Irman dan Laode Ida, di DPD RI.
Hal senada juga diungkapkan sejumlah anggota DPD RI yang lain, seperti Bambang Soeroso, Nurmawaty Bantilan dan Insiawaty AyusMereka sepakat untuk tetap menghadiri pelantikan presiden dan wapres tersebut"Tidak benar DPD akan boikotKami akan hadirDan kalau ada yang tidak hadir, itu masalah individu anggota bersangkutan," tutur Bambang Soeroso, selaku Ketua Forum Komunikasi Anggota DPD.
Terkait soal keberadaan Farhan lagi, menurut Muhammad Asri, kehadirannya sendiri di sidang paripurna ini merupakan bentuk pengakuannya terhadap lembaga MPR, bukan kepada Farhan HamidBahkan dikatakan Asri, dalam setiap sidang yang akan digelar, Farhan tetap tidak akan pernah disebut.
"Ini merupakan hasil kesepakatan dalam rapat internal DPDKami tidak akan pernah menyebut nama Farhan Hamid dalam setiap paripurnaTadi pagi disepakati," katanya.
Sementara itu, menanggapi sikap tersebut, Ahmad Farhan Hamid sendiri tampak biasa-biasa sajaIa mengaku menghormati sikap-sikap teman-temannya yang tidak mengakuinya sebagai pimpinan MPR"Mungkin belum waktunya menyebutTapi secara bertahap (kita) menuju kebersamaan dalam lembaga MPR dan DPDInsya Allah," katanya(awa/fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 16 Calon Menteri Selesai Tes Kesehatan
Redaktur : Tim Redaksi