Fathul Gani: Stok Beras di NTB 2022 Masih Aman

Kamis, 03 November 2022 – 23:00 WIB
Pimpinan Wilayah Bulog NTB Abdul Muis Sayyed Ali, mengecek stok beras di salah satu gudangnya. (ANTARA/HO-Bulog) (1)

jpnn.com - MATARAM - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Barat Fathul Gani memastikan stok beras di NTB 2022 masih aman. Dia menyebut stok beras di NTB pada tahun ini masih tersedia sebanyak 51,9 ton.  "Sejauh ini stok beras di NTB tahun 2022 masih aman di kisaran 51,956 ton lebih," ujarnya di Mataram, Kamis (3/11).

Dia menjelaskan total produksi beras 2022 berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) mencapai 921,212 ton per tahun.

BACA JUGA: Target Cadangan Beras Pemerintah Satu Juta Ton, Bulog Dituntut Lebih Profesional

Artinya, melebihi kebutuhan beras NTB yang seharusnya 650,545 ton lebih per tahun.

Menurut Fathul, sejak 2020 hingga 2022, produksi padi di NTB selalu meningkat.

BACA JUGA: Kebakaran Gedung PLN Diduga Berasal dari Ruang Dapur Kecil

Pada 2020, jumlahnya 1,317 ton lebih, dan menjadi 1,419 ton lebih di 2021.

Lalu, 2022 meningkat mencapai 1,456 ton lebih.

BACA JUGA: Mentan SYL: Kalau Ada yang Bilang Penipisan Beras Suruh Datang, Biar Saya Tunjukkan

Begitu juga dengan produksi beras di 2020, yang mana sebelumnya mencapai 832,859 ton, naik menjadi 897,587 ton lebih di 2021. Pada 2022, jumlahnya makin meningkat hingga mencapai 921,212 ton lebih.

"Ini merupakan prestasi yang patut kami apresiasi bersama untuk para petani kita khususnya petani NTB," kata Fathul Gani menyikapi arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo terkait kebijakan dan teknis pelaksanaan perberasan, data stok beras di penggilingan dan stok beras gudang pedagang.

Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada semua kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan melalui dirjen agar memperbaiki data ketersediaan beras dan gabah di setiap daerah. Sebab, hal itu sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pangan nasional. "Apakah kita impor atau tidak, tetapi kalau tidak terpenuhi stok satu juta ton beras, maka tentu akan impor untuk kestabilan pangan nasional," ucap SYL saat rapat bersama semua kepala Dinas Pertanian se-Indonesia secara zoom meeting.

Dia bahkan meminta supaya semua kepala Dinas Pertanian agar membuat jadwal rapat bersama di masing-masing perwakilan, misal Indonesia bagian Timur, Pulau Jawa Jawa dan Sumatera. "Kami sangat mengharapkan dukungan dari kadis memperbaiki data itu," pungkas SYL. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler