HONGKONG--Fauja Singh, pelari berumur 101 tahun berhasil menyelesaikan lomba lari maraton di Hong Kong yang berjarak 10 kilometer, sekaligus mengukuhkannya sebagai pelari maraton tertua di dunia. Atlet kelahiran India itu menempuh jarak tersebut dalam waktu satu jam 32 menit 28 detik.
"Sekarang saya akan menggantung sepatu, alias pensiun," ujar Singh selesai lomba, seperti dilansir cbsnews (26/2).
Pelari yang juga dijuluki ‘Torpedo Bersorban’ ini, setiap lomba selalu mengenakan sorban berwarna kuning dan janggut panjang memutih. Sebelumnya, Singh juga menjadi peserta tertua dalam maraton di Toronto, Kanada, pada 2011. Namun prestasinya ini tidak diakui oleh Guinness World Records sebab tidak memiliki surat kelahiran untuk membuktikan umurnya.
Ketika mengikuti rute sepanjang bibir utara Pulau Hong Kong, dia didampingi oleh sekelompok masyarakat Sikh lokal yang merupakan satu suku dengan dirinya. Singh bergabung dengan sekitar 72 ribu pelari lainnya yang mengambil bagian dalam maraton.
"Aku merasa bahagia dan sedikit sedih. Senang bisa pensiun setelah melakukan perlombaan ini, tapi sedih karena telah tiba waktunya bagi saya untuk tidak menjadi bagian dari itu lagi,"ujarnya.
Sang "Torpedo Bersurban" melakukan lomba lari maraton sebagai cara untuk mengatasi depresi setelah anak dan istrinya meninggal dalam suksesi di India. Pasca kematian sang istri, Singh dan putranya, Kuldip, menekuni pekerjaan petani di India, namun saat memeriksa ladang pada 1994 mereka berada di tengah badai ketika sepotong logam bergelombang yang tertiup angin memenggal Kuldip di depan mata ayahnya.
Singh, bersama lima anak-anaknya yang lain lantas pindah ke Inggris untuk tinggal dengan anak bungsunya di London. Ia lantas bertemu beberapa pelari maraton yang mendorongnya untuk ikut serta lari jarak jauh. Suatu hari ketika melihat maraton di televisi untuk pertama kalinya dan memutuskan untuk melakukannya.
Pada tahun 2000, diusia 89 tahun, ia berlari maraton di London untuk pertama kalinya, dan terus mengikuti berbagai lomba maraton hingga beberapa kali. Waktu terbaik yang pernah ditorehkannya adalah 5 jam 40 menit di maraton Toronto 2003.
"Dari sebuah tragedi telah datang banyak kesuksesan dan kebahagiaan," kata Singh sebelum perlombaan ketika ia menjelaskan bagaimana lari maraton telah mengubah hidupnya, memungkinkan seorang petani buta huruf untuk perjalanan dunia, bertemu pejabat dan tinggal di hotel bintang lima.
Sang "Torpedo Bersorban" kini memegang paspor Inggris dan tertera tanggal lahirnya 1 April 1911. Meskipun pensiun dari maraton, dirinya masih berharap diundang untuk ikut dalam tiap pertandingan maraton, dan berharap orang tidak melupakannya. (esy/jpnn)
"Sekarang saya akan menggantung sepatu, alias pensiun," ujar Singh selesai lomba, seperti dilansir cbsnews (26/2).
Pelari yang juga dijuluki ‘Torpedo Bersorban’ ini, setiap lomba selalu mengenakan sorban berwarna kuning dan janggut panjang memutih. Sebelumnya, Singh juga menjadi peserta tertua dalam maraton di Toronto, Kanada, pada 2011. Namun prestasinya ini tidak diakui oleh Guinness World Records sebab tidak memiliki surat kelahiran untuk membuktikan umurnya.
Ketika mengikuti rute sepanjang bibir utara Pulau Hong Kong, dia didampingi oleh sekelompok masyarakat Sikh lokal yang merupakan satu suku dengan dirinya. Singh bergabung dengan sekitar 72 ribu pelari lainnya yang mengambil bagian dalam maraton.
"Aku merasa bahagia dan sedikit sedih. Senang bisa pensiun setelah melakukan perlombaan ini, tapi sedih karena telah tiba waktunya bagi saya untuk tidak menjadi bagian dari itu lagi,"ujarnya.
Sang "Torpedo Bersurban" melakukan lomba lari maraton sebagai cara untuk mengatasi depresi setelah anak dan istrinya meninggal dalam suksesi di India. Pasca kematian sang istri, Singh dan putranya, Kuldip, menekuni pekerjaan petani di India, namun saat memeriksa ladang pada 1994 mereka berada di tengah badai ketika sepotong logam bergelombang yang tertiup angin memenggal Kuldip di depan mata ayahnya.
Singh, bersama lima anak-anaknya yang lain lantas pindah ke Inggris untuk tinggal dengan anak bungsunya di London. Ia lantas bertemu beberapa pelari maraton yang mendorongnya untuk ikut serta lari jarak jauh. Suatu hari ketika melihat maraton di televisi untuk pertama kalinya dan memutuskan untuk melakukannya.
Pada tahun 2000, diusia 89 tahun, ia berlari maraton di London untuk pertama kalinya, dan terus mengikuti berbagai lomba maraton hingga beberapa kali. Waktu terbaik yang pernah ditorehkannya adalah 5 jam 40 menit di maraton Toronto 2003.
"Dari sebuah tragedi telah datang banyak kesuksesan dan kebahagiaan," kata Singh sebelum perlombaan ketika ia menjelaskan bagaimana lari maraton telah mengubah hidupnya, memungkinkan seorang petani buta huruf untuk perjalanan dunia, bertemu pejabat dan tinggal di hotel bintang lima.
Sang "Torpedo Bersorban" kini memegang paspor Inggris dan tertera tanggal lahirnya 1 April 1911. Meskipun pensiun dari maraton, dirinya masih berharap diundang untuk ikut dalam tiap pertandingan maraton, dan berharap orang tidak melupakannya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinyal Bahaya Setelah Limbah Nuklir Bocor
Redaktur : Tim Redaksi