jpnn.com - BIRO Investigasi Federal (FBI) terus berupaya mendalami dan mengidentifikasi korban-korban pedofilia yang dilakukan mantan guru Jakarta International School (JIS) William James Vahey. Sampai saat ini, FBI masih mendalami sekitar 90 gambar anak yang ditemukan di dalam komputer milik Vahey. Anak-anak yang ada di gambar tersebut diduga sebagai korban Vahey.
Vahey adalah seorang guru yang berasal dari South Carolina AS, sejak tahun 1972 hingga 2013, dia melanglang buana ke beberapa negara untuk menjadi guru di sekolah bertaraf internasional. Bahkan pada 1992 hingga 2002, Vahey menjadi pengajar di JIS.
BACA JUGA: Api Dijinakkan, Pedagang Evakuasi Barang Dagangan
Berdasarkan informasi yang dilansir The Huffington Post, modus pelecehan seksual yang dilakukan Vahey adalah membius para muridnya, lalu menyodominya dalam keadaan tidak sadar.
Kebanyakan korbannya adalah anak laki-laki berumur 12 hingga 14 tahun. "Dia pernah mengaku kepada atasan di sekolahnya bahwa dirinya telah mencabuli anak laki-laki sepanjang hidupnya dan mengatakan bahwa ia memberikan anak-anak obat tidur sebelum melakukan aksi cabulnya," kata FBI dalam situs resminya.
BACA JUGA: Warga Tak Berkepentingan Diminta Tinggalkan Lokasi Kebakaran
"Saya belum pernah melihat kasus lain di mana seorang individu telah mencabuli begitu banyak anak dalam jangka waktu yang panjang," kata Agen Khusus FBI Patrick Fransen.
Dia sebenarnya pernah dihukum atas kasus pedofilia pada 1969 di California. Nah, sebelum tertangkap dan dihukum, Vahey ditemukan bunuh diri di sebuah hotel di Minnesota beberapa hari setelah FBI menggeledah rumahnya di London Inggris dan Hilton Head Island, Carolina Selatan, AS. (mas/jpnn)
BACA JUGA: Senen Membara, Lalin Merayap
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Sodomi JIS Belum Ditempatkan di Rumah Aman
Redaktur : Tim Redaksi