FBI Ungkap Tiada Ancaman Spesifik Dikaitkan dengan Perayaan Peringatan 9/11

Jumat, 11 September 2015 – 16:13 WIB
Hari ini, warga dunia merayakan memperingati ke-14 serangan yang menghancurkan World Trade Center yang telah menewaskan 3.000 orang yang tidak berdosa. Foto: AFP

jpnn.com - WASHINGTON - Amerika Serikat kembali memperingati serangan 9/11 untuk yang ke-14 kalinya pada hari ini, 11 September. 

Seperti dilansir laman AFP, Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan sejauh ini pihaknya tidak ada menerima ancaman yang spesifik yang dapat dikaitan dengan peringatan runtuhnya dua menara kembar World Trade Centre (WTC) tersebut. 

BACA JUGA: Setiap Hari, Seribu Warga Syria Terombang-Ambing di Laut Yunani

Dalam laporan AFP, Direktur FBI James Comey mengatakan pihaknya sedang memantau secara detail untuk ancaman-ancaman Al-Qaeda atau ISIS, dan dalam satu sidang intelijen. "Tidak ada ancaman spesifik dapat dikaitkan dengan serangan tersebut," ujarnya.

Jumat merupakan tanggal penting dalam sejarah dunia. Hari ini, warga dunia merayakan peringatan ke-14 serangan yang menghancurkan World Trade Center, ikon kota New York dan sebagian Pentagon. Diketahui insiden mengerikan itu telah menewaskan 3.000 orang yang tidak berdosa.

BACA JUGA: Innalillahi, Murid SMP Tertua di Nigeria Meninggal di Usia 81 Tahun

Pihak Al-Qaeda dikatakan bertanggung jawab atas serangan yang merekam serangan terburuk di negara Paman Sam itu, sekaligus mendesak pihak Amerika untuk meluncurkan era perang di Afghanistan dan Irak.

Laksamana Michael Rogers yang merupakan kepala Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat mengatakan, 11 September menandai tanggal yang "meninggalkan kesan paling banyak ke warga dunia."

BACA JUGA: Ini yang Membuat AS harus Bertanggung Jawab soal Pengungsi Syria

"Anda mendengar kelompok berbicara tentang signifikan tanggal itu. Saya tidak perlu menyebut itu merupakan paling tinggi yang pernah saya saksikan selama 14 tahun ini."(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasihan, Stuntwoman Cantik Ini Koma setelah Kecelakaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler