Federasi Guru Kritik Persiapan Hadapi Kurikulum 2013

Selasa, 09 Juli 2013 – 07:17 WIB
JAKARTA - Rendahnya kualitas pengetahuan instruktur nasional sebagai pelatih inti guru-guru yang dipersiapkan menjalankan kurikulum 2013 dikritik oleh Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Sekjen FSGI, Retno Listyarti menyebut skema pelatihan guru yang dilakukan pemerintah sama saja dengan mempersiapkan kegagalan yang sistemik. "Ini jelas-jelas merencanakan kegagalan pelatihan secara sistemik. Menghamburkan uang rakyat saja," kata Retno saat dihubungi, Senin (8/7) malam.

Pemerintah menyiapkan 544 orang instruktur nasional yang akan melatih 4,800 orang guru inti tentang kurikulum 2013, namun dari hasil pelatihan guru inti sendiri diketahui pengetahuan instruktur nasional tentang kurikulum 2012 rendah.

Contohnya hasil tes instruktur nasional tentang rasional kurikulum 2013 saat tes awal hanya 49,22 poin dan naik menjadi 71,19 poin saat tes akhir. Kemudian tingkat analisis materi ajar peserta instruktur saat tes awal hanya 55,91 dan naik jadi 62, 09 saat tes akhir.

Lalu kemampuan instruktur dalam merancang pembelajaran dan praktik, saat tes awal nilai mereka 53,94 poin dan naik jadi 59,08 saat tes akhir.

Menurut Retno, keberhasilan suatu pelatihan sangat ditentukan oleh tiga hal, pertama materi pelatihan, kedua siapa pelatihnya, dan ketiga metode pelatihannya. Bila guru-guru hanya dikasih ceramah menggunakan power point, dia memastikan tidak akan berhasil mengubah guru untuk mengajar dengan metode selain ceramah.

"Kalau pelatihnya saja tidak paham, mana mungkin  berhasil melatih orang lain, kalo kualitasnya rendah masak diharapkan menghasilkan orang berkualitas tinggi, gak masuk akal. Ini menunjukkan pelatih inti belum memahami kurikulum 2013," tutur guru yang sejak awal menentang penerapan kurikulum baru itu tahun ini. (Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengumuman SBMPTN Merauke

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler