jpnn.com - NAMA Fery Haryanto sebagi owner Fendra, mungkin belum terkenal di kalangan para pebisnis fashion online.
Tetapi bagi kalangan pedagang pasar atau kelas ITC dari daerah-daerah mayoritas sudah mengenalnya.
BACA JUGA: Jember Fashion Carnaval Meriahkan Lippo Village Festival
Mereka terbantu dengan kualitas-kualitas dan harga produk yang ditawarkan Fery. Fendra menjual kualitas bagus tetapi dengan harga yang sangat murah, sehingga mereka bisa menjual lebih tinggi ke konsumen akhir.
Tidak heran jika ada pedagang yang menjual produk Fery bisa mencapai omset 100-200 juta/bulan.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Fahri Bicara Perceraian Nabi dan UAS hingga Ruhut vs Rocky
Fery membangun bisnis sejak SMA berawal dari membeli barang di tanah abang kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
Melihat hasil jualan yang lumayan besar. Selepas SMA Fery memutuskan untuk lebih fokus menjalankan bisnis fashion ini dengan tanpa brand atau white label.
Berawal dari beli di Tanah Abang sampai akhirnya Fery memproduksi sendiri. Kini Fery sudah memiliki tempat potong sendiri, gudang sendiri serta membangun jaringan konveksi dengan UMKM.
"Sengaja tidak membangun konveksi sendiri untuk membagi rejeki dengan para mitra UMKM yang bergerak dalam dunia konveksi. Saya bersinergi dengan pengusaha UMKM mulai dari Pekalongan, Cirebon dan Jakarta," ujar Ferry.
Usia yang masih tergolong milenial, Fery Haryanto merasa tergerak untuk mengajak anak-anak milenial berbisnis fashion agar bisa sukses bareng-bareng melalui Fendra.
Daripada harus membeli brand terkenal yang mahal harganya. Karena itulah setelah lebih dari 10 tahun bergelut dalam fashion white label, sekarang dia membangun Brand Fendra. Fendra menjual produk-produk fashion kekinian.
"Saat kaum milenial bergabung dengan Fendra, bukan cuma menjadi agen produk Fendra, tetapi mereka akan diajarkan bagaimana memasarkan produk dengan Digital Marketing, yang juga sebagai persiapan menghadapi era industi 4.0. fashion yang trendy dan murah akan menjadi target memasarkan produk kekinian dan kedepannya akan semakin menjadi tren," imbuhnya.
Produk Fendra sebagai outfit sangat diminati kaum milenial. Selain karena harganya yang murah, kualitasnya juga sekelas brand terkenal.
Melihat itu Fery yakin milenial yang bergabung menjadi agen Fendra bisa meraih sukses bersama Fendra.
"Bayangkan saja untuk membeli produk celana “kekinian” dari sebuah brand terkenal para milenial harus merogoh kocek sampai 400 ribu per potong, sementara dengan produk yang dikeluarkan Fendra harga 400 ribu bisa dapat 4 potong, murah bukan," imbuhnya.
Kenapa produk Fendra bisa murah? Karena mulai dari pabrik bahan lokal dan luar negeri menjadi mitra Fendra, sehingga produk ini mendapatkan harga yang bagus untuk produksi, ditambah lagi mitra usaha UMKM yang menjadi mitra kembang bersama menghasilkan jahitan berkualitas dengan harga yang murah. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia