Fenomena Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Terjadi di Langit Kutai Kartanegara, Lihat

Senin, 09 Mei 2022 – 21:56 WIB
Fenomena awan berbentuk gelombang tsunami yang terjadi di langit Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Minggu (8/5/2022) sore. Foto : Akun Instagram @InfoKukar.

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Fenomena langka awan berbentuk gelombang tsunami terjadi di langit Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Peristiwa awan yang nampak membentang sepanjang satu kilometer itu sempat direkam salah satu warga di Kecamatan Tabang, Kukar.

BACA JUGA: Cuaca Panas Melanda Jakarta, Oh Ternyata

Dalam video berdurasi 15 detik yang tengah viral di ragam platform media sosial itu terjadi pada pada Minggu (8/5/2022) sore. Tampak awan bergerak seperti ombak tsunami.

Terkait fenomena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Samarinda menyebut peristiwa itu jarang terjadi.

BACA JUGA: Peringatan Dini BMKG, Warga di Wilayah Ini Wajib Waspada Nanti Malam

Terbentuknya awan kumolonimbus dan bergelombang bernama arcus tersebut, dapat menggangu penerbangan udara.

"Namanya awan arcus. Awan arcus adalah jenis awan rendah, panjang dan tipis yang biasanya menyerupai ombak dan terlihat di bawah awan Kumulonimbus," ungkap Kepala BMKG Kota Samarinda Riza Arian Noor saat dihubungi JPNN.com, Senin (9/5).

BACA JUGA: Simak Prakiraan Cuaca Besok Selasa, Warga di Jawa dan Kalimantan Wajib Waspada

Riza mengatakan awan arcus dapat terbentuk karena ketidakstabilan atmosfer panjang, atau dipertemuan massa udara dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembab. Fenomena ini biasa terjadi saat peralihan musim hujan ke musim kemarau.

"Biasanya apabila kondisi atmosfernya tidak stabil seperti perubahan kondisi yang sangat panas terus tiba-tiba hujan," terang Riza.

Gulungan awan kumolonimbus biasanya juga dapat menimbulkan angin kencang dan hujan deras disertai petir.

"Kondisi seperti ini, biasa disertai fenomena angin kencang dan hujan cukup lebat,” imbuhnya.

Riza menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik apabila menemukan fenomena awan arcus. Namun dirinya meminta masyarakat saat melihat kondisi cuaca cerah di siang hari, tetapi langit gelap ketika sore agar waspada.

BACA JUGA: Uang Rp 25 Juta di Lemari Rahmat Hidayat Lenyap, Ternyata Ini Pelakunya, Tak Disangka

"Karena biasanya akan terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang. Jadi masyarakat lebih baik menghindari tempat-tempat yang berisiko seperti dekat pohon besar atau bangunan tidak kokoh," tandasnya.(mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG Imbau Masyarakat Waspada Hingga Pertengahan Mei


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler