Fenomena Haters dan Artis, Ketua IMARINDO Bilang Begini

Minggu, 22 Agustus 2021 – 17:06 WIB
Ketua IMARINDO Nanda Persada. Foto: Instagram/nandapersada

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Manajer Artis Indonesia (IMARINDO) Nanda Persada membeberkan alasan artis kerap menjadi sasaran ujaran kebencian.

Menurutnya, artis atau selebritas kerap menjadi korban perisakan daring karena statement yang dikeluarkan terkadang kontorversial.

BACA JUGA: Cita Citata: Ini Masih di Kolam Renang kok, Jadi Boleh dong...

Belum lagi kegiatan mereka yang mudah dipantau masyarakat sehingga gampang dijadikan bahan komentar.

"Mereka mengeluarkan statement atau dia syuting ada adegan yang dirasa tidak pas oleh masyarakat, kemudian menjadi bahan untuk dikomentari. Entah positif atau negatif," ujar Ketua IMARINDO, Nanda Persada saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (21/8) malam.

BACA JUGA: Dinyatakan Covid-19, Deddy Corbuizer: Panas Hingga 40 Derajat

"Fans sih pasti belain. Nah haters-nya tidak setuju pasti membully atau mengkritisi," imbuhnya.

Belakangan ini, artis yang menjadi korban ujaran kebencian pun makin banyak. Tak sedikit dari mereka yang memilih tindakan tegas dan melaporkannya ke kepolisian karena haters turut menyerang anak ataupun anggota keluarga artis.

BACA JUGA: MSglow Kembali Hadirkan 2 Produk Kecantikan Berbahan Alami

"Artisnya mungkin cuek tetapi keluarganya terdampak secara psikologis," kata Nanda.

Namun, fakta lain mulai terungkap tentang haters artis.

Nanda tak menampik memang ada artis yang sengaja memancing haters agar namanya menjadi sorotan.

Sebab ketika nama artis menjadi perbincangan, maka akan banyak pekerjaan yang ditawarkan kepadanya.

Meskipun artis tersebut justru disorot akibat hal negatif atau kurang baik.

"Namanya lagi banyak dibahas walau negatif otomatis naik, sosial medianya disimak, trafficnya tinggi, endorsement kadang naik, endorsment masuk," tutur Nanda Persada.

"Makanya saya lihat fenomenanya ada artis yang terus-terusan memaintence perhatian-perhstian publik dengan statement kontroversial," sambungnya.

Dia menilai, hal seperti itu pada akhirnya menciptakan pola baru dan dikhawatirkan menjadi ajang percontohan.

"Impact-nya itu kemana-mana jadi lebar ke industri, bisnis, popularitas, cara terkenal dengan cepat, jadi pola. Buat isu supaya haters nyerang dengan membuat statement yang kontorversial. Ini juga fenomena," tutur Nanda.

Meski begitu, menurutnya tak semua artis bersikap seperti itu. Ada juga yang tak sengaja membuat pernyataan kontroversial sampai mendapat hujatan dan diserang haters.

"(Ya ini) Fenemona baru. Ada yang memang disengaja, ada yang tidak. Ada yang organik, ada yang memang didesain, dia tahu buat itu ada target, KPI biar makin populer," kata Nanda Persada.

"Bad news is a good news, kan, begitu," lanjutnya.

Namun, terlepas dari kesengajaan memancing haters tersebut, dia menengaskan artis sebagai figur publik memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat.

Artinya mereka harus memikirkan dampak dari sikapnya tersebut.

Sebab, mereka dilihat oleh masyarakat luas dan tak menutup kemungkinan akan ada orang lain yang mengikuti mereka meraih popularitas melalui cara yang sama.

"Ya, ini yang harus kita bahas bersama," ucap Nanda Persada. (mcr7/jpnn)


Redaktur : Yessy
Reporter : Firda Junita

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler