Fenomena Pergerakan Bulan Menjauhi Bumi, BRIN Jelaskan Dampaknya

Jumat, 30 Agustus 2024 – 13:42 WIB
Penampakan Bulan. Ilustrasi Foto: ANTARA/Anadolu/PY

jpnn.com, JAKARTA - Fenomena astronomi pergerakan bulan menjauhi bumi diprediksi akan menambah durasi waktu satu hari di Bumi.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan pergerakan Bulan yang menjauhi bumi disebabkan oleh interaksi antara bumi, bulan, dan matahari.

BACA JUGA: BRIN Bidik Mitra Internasional untuk Kembangkan Reaktor Nuklir Generasi IV

"Akibatnya rotasi Bumi akan melambat, Bulan menjauh, dan revolusi Bulan melambat atau periodenya makin panjang," kata Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin, Jumat.

Thomas menjelaskan setiap tahunnya Bulan bergerak 3,5 centimeter menjauh dari Bumi. Hal ini membuat rotasi Bumi melambat 0,002 detik per abad.

BACA JUGA: 2024, BRIN Garap 2 Proyek Nuklir

Dengan kata lain, setiap 100.000 tahun durasi satu hari di Bumi hanya bertambah dua detik.

Sedangkan penambahan waktu satu hari di Bumi hingga menjadi 25 jam, Thomas memperkirakan hal tersebut baru terjadi 180 juta tahun mendatang.

BACA JUGA: Anies Masih Punya Peluang Maju di Pilkada Jakarta, 4 Partai Ini Bisa Berkoalisi

Oleh karenanya, menurut Thomas, dampak pergeseran bulan menjauhi bumi baru terasa oleh manusia dalam jangka waktu yang sangat panjang.

"Dampaknya baru terasa itu miliaran tahun mendatang. Manusia sekarang tidak akan merasakan. Suatu saat nanti, satu hari di bumi sama dengan satu bulan, satu kali bulan mengitari bumi, atau sekitar 48 hari menurut hitungan sekarang," paparnya.

Beberapa waktu yang lalu, langit Indonesia menampakkan suatu fenomena astronomi unik yakni parade planet, di mana sebanyak enam planet terlihat berada dalam posisi sejajar.

Adapun planet yang bisa disaksikan di langit Indonesia antara lain Jupiter, Mars, dan Saturnus sebagai planet terang. Lalu ada Merkurius yang nampak sebagai planet redup.

"Ada tiga planet terang yang bisa dilihat pagi pukul 05.00, yakni Jupiter, Mars, dan Saturnus. Plus planet redup Merkurius," kata Thomas.

Thomas menjelaskan hanya planet Mars, Jupiter, dan Saturnus yang dapat dilihat dengan mata telanjang. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... YA Sebar 59 Video Porno Anak dan Orang Dewas Lewat Telegram


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler