Fenomena Puan Maharani, Tidak Gila Media, Tetapi Punya Pengalaman Memadai

Kamis, 17 Juni 2021 – 18:13 WIB
Puan Maharani. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani dengan sejumlah pesan politik mulai marak muncul di sejumlah daerah.

Kelompok sukarelawan pun mulai subur mendukung Mbak Puan.

BACA JUGA: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Surabaya, Kusnadi: Lucu Jika Tak Mendukung

Fenomena itu disebut oleh pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Andri Arianto sebagai dorongan dari masyarakat agar Puan ikut maju dalam kontestasi pergantian kepemimpinan nasional pada 2024.

”Saya melihat, di banyak daerah muncul kelompok sukarelawan yang mendukung Puan Maharani. Ada juga baliho-balihonya. Artinya, ada dorongan dari bawah agar Puan ikut maju dalam kontestasi pergantian kepemimpinan nasional pada 2024, meski sebenarnya Puan sendiri secara pribadi belum menyatakan akan mencalonkan diri,” ujar Andri, Kamis (17/6).

BACA JUGA: Kembali Muncul Usulan Agar PDIP Usung Puan di Pilpres 2024

Dari kacamata Andri, Puan Maharani bisa dibilang mempunyai pengalaman yang cukup memadai.

Dia pernah menjadi anggota DPR RI, menteri, hingga ketua DPR RI. Itu menjadi modal yang cukup signifikan untuk terlibat dalam kepemimpinan nasional.

BACA JUGA: Baliho Puan Maharani Terpasang di Jatim, Utut: Sebagai Bentuk Pengenalan

Menurut Andri, sebagai ketua DPR RI Puan ikut mengawal program-program Presiden Jokowi yang bisa dibilang cukup memuaskan publik selama kepemimpinannya.

Demikian pula saat menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2014-2019, Puan mengeksekusi banyak program Presiden Jokowi sesuai bidang tugas di kementerian.

Yang perlu diberi catatan, kata Andri, Puan memang relatif tidak eksplosif di media, baik itu media mainstream maupun media sosial.

Padahal, sebagai politisi, Puan seharusnya ”gila media”, termasuk media sosial.

”Saya tidak tahu apakah memang Mbak Puan tipe orang yang bekerja tanpa ingin banyak gimmick di media atau bagaimana, tetapi semestinya komunikasi publik itu diperlukan karena bagaimana pun ini medan politik di mana politisi butuh popularitas,” kata Andri.

Kurang eksplosif di media itulah yang membuat publik luas belum mengenal kinerja Puan terlalu jauh.

”Saya kira banyak hasil kinerjanya yang tak diketahui publik, padahal itu cukup signifikan, misalnya ketika menjadi Menko PMK bagaimana dia meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), lalu mengawal penyaluran KIP, PKH, dan KIS,” ujarnya.

Demikian pula sebagai ketua DPR, kata Andri, Puan turut mengawal pemulihan ekonomi dan percepatan vaksinasi.

”Lewat DPR pula, bisa terlihat kebijakan negara dihadirkan seperti subsidi KUR, relaksasi kredit untuk UMKM, hingga berbagai skema bantuan untuk masyarakat selama pandemi,” ujarnya.

”Ke depan diperlukan strategi komunikasi politik yang lebih komprehensif agar pengenalan Puan ke masyarakat makin tinggi,” lanjutnya.

Dia menambahkan, secara kepartaian, Puan juga bisa dibilang sebagai sosok berpengalaman. Dia lama berkiprah di PDI Perjuangan.

”Basis PDIP mungkin akan lebih mudah menerima Puan dibanding yang lainnya. Contoh nyata ialah, dia sebagai peraih suara terbanyak di pemilihan legislatif lewat dapil Jateng, sebagai bukti solidnya dukungan akar rumput PDIP kepada dia,” kata Andri. (*/adk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler