Ferdinand Sinaga Pertanyakan Hadiah Top Scorer

Sabtu, 28 Juli 2012 – 04:39 WIB
Ferdinand Sinaga. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

JAKARTA - Tak hanya masih berhutang kepada klub juara Indonesia Super League (IPL) musim 2011/2012,  Semen Padang, senilai Rp 4,3 miliar, PT LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo) juga masih berhutang kepada top scorer IPL Ferdinand Sinaga. 

Kepada Jawa Pos Ferdinand yang menjadi pencetak gol terbanyak IPL musim 2011/2012 mengaku sejauh ini belum menerima hadiah yang dijanjikan.

Pemain depan Semen Padang dan Timnas Indonesia ini bahkan mengaku trofi bola emas sebagai penghargaan atas prestasinya sebagai top scorer juga belum dikasihkan.

"Saya tidak tahu berapa jumlah hadiah untuk top scorer. Tapi sebelumnya memang pernah dijanjikan dan sampai saat ini saya belum menerimanya," kata Ferdinand.

"Hadiah yang kecil saja belum dikasihkan, apalagi hadiah yang besar (hadiah juara untuk Semen Padang)," lanjutnya.   

Pada gelaran IPL musim 2011/2012 Ferdinand Sinaga menjadi pemain tersubur dengan lesakan 16 gol. Dia mengungguli kompatriotnya di Semen Padang, Edward Wilson Junior (Liberia) di posisi kedua dengan torehan 13 gol. Di posisi ketiga dengan masing-masing tiga gol ada Emmanuel de Porras (Persija), Roman Chmelo (Arema), dan Muhammad Nur Iskandar (Persibo).   

Sementara itu,CEO PT LPIS Widjadjanto kemarin siang menghubungi Koran ini. Widja, sapaan akrab  Widjadjanto mengakui jika LPIS memiliki tanggungan. Diantaranya kepada Semen Padang seperti yang ramai diberitakan media kemarin. 

"Memang ada tanggungan. Tapi ini bukan tentang kapan kami akan membayar. Kami akan segera ke Semen Padang untuk menjelaskannya," kata Widja.  Dia mengaku saat ini pihaknya tengah berusaha keras untuk membayar semua kewajiban. "Kami sedang berusaha," sambungnya.

Widjadjanto mengungkapkan, diluar konsorsium, LPIS sudah mengeluarkan uang untuk revenue sharing. "Tapi harus diakui uang yang dari kami dapat sponsor tidak cukup. Jauh dari yang dikeluarkan LPIS yang sekitar Rp 26 Miliar," jelasya.

Menurutnya, kepada Semen Padang pihaknya sudah memberikan revenue sharing senilai Rp 1 miliar dan masih ada kekurangan Rp 1 miliar lagi.

Untuk uang hadiah, lanjut Widja LPIS juga masih mencari pendanaannya. Baik yang untuk hadiah Liga maupun Piala Indonesia.  Sedangkan untuk uang hadiah non klub atau personal seperti top scorer, LPIS masih mengusahakan dari pihak sponsor. "Itu karena memang menjadi tanggungan sponsor. Kami usahakan untuk bisa cair secepatnya," paparnya. (ali/aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mancini Frustrasi Buru Van Persie


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler