Komisioner Transportasi Kota New York Janette Sadik-Khan menyatakan bahwa saat itu feri yang mengangkut 330 penumpang tersebut melaju terlalu cepat. Akibatnya, saat mendekati dermaga, kecepatan feri pun masih relatif tinggi. ’’Seastreak Wall Street melaju dengan kecepatan 20-22 kilometer per jam saat kali pertama menabrak tambatan di dermaga,’’ ungkapnya.
Menurut Sadik-Khan, feri yang baru tiba dari Atlantic Highlands, Negara Bagian New Jersey, itu tidak hanya satu kali menabrak dermaga. ’’Feri tersebut dua kali menabrak dermaga. Setelah itu, feri bisa bersandar dengan sempurna meski lambung bagian depannya mengalami kerusakan,’’ tuturnya. Dia mengatakan bahwa lambung depan sebelah kanan kapal lah yang menabrak dermaga.
Saat itu, feri nahas tersebut dinahkodai Kapten Jason Reimer. Seastreak LLC, perusahaan pemilik sekaligus yang mengoperasikan feri tersebut, menyebut Reimer sebagai pelaut yang sangat berpengalaman. Pria 35 tahun tersebut bergabung dengan Seastreak LLC sejak 1997. Tiga tahun kemudian dia menjadi kapten. ’’Dia merupakan kapten yang cakap,’’ kata James Barker, chairman Seastreak LLC.
Dee Wertz, salah seorang penumpang sekaligus saksi mata kecelakaan, mengatakan bahwa suara tumbukan feri pagi itu terdengar seperti suara ledakan bom. ’’Saat itu, saya sedang berbincang-bincang dengan seorang kru. Tiba-tiba terjadi guncangan dan terdengar suara seperti bom,’’ ujarnya. Tapi, tidak lama kemudian, kapal bisa berlabuh dengan normal di dermaga.
Akibat tabrakan yang keras itu, puluhan penumpang yang sudah berdiri di dekat pintu keluar berjatuhan. Mereka terlempar ke dinding dan lantai dengan keras. Beberapa mengalami cedera pada bagian kepala karena tergencet penumpang lain. ’’Saya rasa, saat tumbukan terjadi, para penumpang siap turun. Mereka berlomba menjadi orang pertama yang turun dari kapal,’’ cerita Wertz.
Hingga Kamis (10/1) polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan. Selain meneliti sistem kendali dan juga badan kapal, polisi juga meminta kapten dan seluruh kru melakukan tes alkohol. Itu dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada unsur kelalaian dalam kecelakaan tersebut.
Informasi menyebutkan, feri itu baru saja mengalami peremajaan. Pihak perusahaan operator memperbarui mesin maupun sistem penggerak kapal. Dengan mesin dan sistem penggerak baru, Seastreak LCC mengklaim Seastreak Wall Street sebagai feri penumpang paling ramah lingkungan. Karena itu, polisi juga menyelidiki lebih jauh apakah peremajaan kapal ikut memicu kecelakaan. (AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diplomat Vietnam Jadi Sekjen ASEAN
Redaktur : Tim Redaksi