jpnn.com - Setelah di Amerika Serikat, Ferrari juga menerima pembayaran dalam mata uang kripto untuk mobil sport mewahnya di Eropa.
Ferrari berencana untuk memperluas skema kripto ke Eropa pada kuartal pertama tahun depan dan kemudian ke wilayah lain di mana kripto diterima secara hukum.
BACA JUGA: Ferrari Tabrak 5 Kendaraan, Pengemudi jadi Tersangka, Bakal Ditahan?
Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) adalah wilayah terbesar Ferrari, menyumbang 46 persen dari total pengiriman mobil pada paruh pertama tahun ini.
Sebagian besar perusahaan blue-chip menghindari kripto karena volatilitas bitcoin dan token lainnya menjadikannya tidak praktis untuk perdagangan.
BACA JUGA: Ferrari Roma Spider Mengaspal, Soft Top Pertama Setelah 1 Dekade
Regulasi yang tidak merata dan penggunaan energi yang tinggi juga menghambat penyebaran kripto sebagai alat pembayaran.
Tesla yang pada 2021 menerima pembayaran dalam bitcoin, koin kripto terbesar, sebelum CEO Elon Musk menghentikannya karena masalah lingkungan.
BACA JUGA: Ferrari Menjalin Mitra dengan Virtual Gaming Worlds
Kepala Pemasaran dan Komersial Ferrari Enrico Galliera mengatakan bahwa mata uang kripto telah melakukan upaya untuk mengurangi jejak karbon mereka, melalui penggunaan perangkat lunak baru dan penggunaan sumber daya terbarukan yang lebih besar.
“Target kami untuk mencapai netralitas karbon pada 2030 di seluruh rantai nilai kami sudah terkonfirmasi,” kata Galliera dalam sebuah wawancara.
Ferrari mengatakan keputusan itu diambil sebagai tanggapan atas permintaan dari pasar dan diler, karena banyak kliennya telah berinvestasi dalam kripto.
“Beberapa di antaranya adalah investor muda yang membangun kekayaan mereka melalui mata uang kripto. Beberapa lainnya adalah investor yang lebih tradisional, yang ingin mendiversifikasi portofolionya," kata Galliera.
Dia tidak mengatakan berapa banyak mobil yang diperkirakan akan dijual Ferrari melalui kripto.
Galliera mengatakan portofolio pesanan perusahaan kuat dan terpesan penuh hingga 2025, tetapi perusahaan ingin menguji dunia yang sedang berkembang ini.
“Ini akan membantu kami terhubung dengan orang-orang yang belum tentu merupakan klien kami namun mungkin mampu membeli Ferrari,” kata dia.
Ferrari telah beralih ke salah satu pemroses pembayaran mata uang kripto terbesar, BitPay, untuk tahap awal di AS, dan akan mengizinkan transaksi dalam bitcoin, ether, dan USDC, salah satu stablecoin terbesar.
Ferrari mungkin menggunakan pemroses pembayaran lain di wilayah berbeda.
“Harga tidak akan berubah, tidak ada biaya, tidak ada biaya tambahan jika Anda membayar melalui mata uang kripto,” kata Galliera. (reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferrari 296 GTS, Supercar Bertenaga Hybrid, Buas!
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha